Organisme Terbesar di Dunia Ini Perlahan-lahan Habis Dimakan

By Utomo Priyambodo, Selasa, 30 November 2021 | 13:00 WIB
Luasnya area Pando, organisme terbesar di dunia. (Lance Oditt/Friends of Pando)

Penggembalaan berlebihan rusa dan elk menjadi salah satu kekhawatiran terbesar atas kelestarian pando. Serigala dan puma pernah menjaga jumlah hewan-hewan pemangsa tumbuhan tersebut, tetapi kawanan rusa dan elks sekarang jauh lebih besar karena hilangnya para pemangsa ini.

Rusa dan elk juga cenderung berkumpul di area Pando. Perlindungan diberikan Pando membuat para rusa dan elk jadi aman dari perburuan.

Saat pohon-pohon yang lebih tua yang ada di Pando mati atau tumbang, cahaya mencapai lantai hutan yang merangsang batang klonal baru untuk mulai tumbuh. Namun ketika rusa dan elk memakan bagian atas batang yang baru terbentuk, pohon itu akan mati. "Ini berarti di sebagian besar wilayah Pando, hanya ada sedikit pertumbuhan baru.

Baca Juga: Pohon Terbesar di Dunia Kini Dibungkus dengan Selimut Khusus

Pando adalah 47.000 batang pohon yang identik secara genetik, yang muncul dari jaringan akar yang saling berhubungan. (Lance Oditt/Friends of Pando)

Selain ancaman dari hewan-hewan yang memakannya, Pando juga terancam oleh beberapa penyakit. Batang-batang tua di Pando juga terkena setidaknya tiga penyakit: kanker kulit jelaga, bercak daun, dan penyakit jamur conk.

Adapun ancaman lain yang tumbuh paling cepat adalah perubahan iklim. Pando muncul setelah zaman es terakhir berlalu dan sejak itu telah menangani sebagian besar iklim yang stabil.

Yang pasti, Pando mendiami wilayah pegunungan yang dikelilingi oleh gurun, yang berarti tidak asing dengan suhu hangat atau kekeringan. Namun begitu, perubahan iklim tetap saja mengancam ukuran dan umur Pando, serta seluruh ekosistem yang ditampungnya.

Baca Juga: Karang Raksasa Berusia 400 Tahun Ditemukan di Great Barrier Reef

"Meskipun tidak ada penelitian ilmiah yang berfokus secara khusus pada Pando, tegakan aspen itu telah berjuang dengan tekanan terkait perubahan iklim, seperti berkurangnya pasokan air dan cuaca yang lebih hangat di awal tahun, yang mempersulit pohon untuk membentuk daun baru, yang telah menyebabkan penurunan dalam cakupannya," tulis Walton.

Dengan semakin banyaknya persaingan untuk sumber daya air yang semakin berkurang, suhu diperkirakan akan terus melonjak ke rekor tertinggi di musim panas, dan ancaman kebakaran hutan yang lebih intens, Pando pasti akan berjuang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang cepat berubah ini sambil mempertahankan ukurannya.

Yang jelas, Pando terbukti tangguh dan telah bertahan dari perubahan lingkungan yang cepat, terutama ketika para pemukim Eropa mulai menghuni daerah itu pada abad ke-19 atau setelah munculnya kegiatan rekreasi abad ke-20. Pando telah menghadapi berbagai penyakit, kebakaran hutan, dan penggembalaan sebelumnya, dan tetap menjadi organisme terbesar yang didokumentasikan secara ilmiah.

Baca Juga: Suhu Ekstrem Tak Menghalangi Organisme Ini Berkembang Biak di Antartika