* Terluka
Seandainya yang diisap adalah benda-benda runcing, mainan yang bagian sisinya sudah pecah rentan membuat mulut anak terluka. Luka pada mulut sangat riskan karena bakal membuat anak sulit makan atau minum. Efeknya, ia pun semakin rewel karena rasa sakit ditambah lapar dan haus karena ia sulit makan dan minum.
Bagaimana cara menghentikan kebiasaan anak mengisap jari? Berikut beberapa tip yang bisa dilakukan di rumah.
* Berikan Kenyamanan
Berikan kasih sayang yang cukup pada si kecil. Jangan biarkan anak sering merasa sedih, kecewa, marah, atau kesal. Jika perasaannya nyaman, si kecil tak akan melakukan pelarian dengan mengisap atau menggigit benda.
* Alihkan perhatiannya
Berilah kegiatan pada anak. Jangan sampai ia melamun tanpa melakukan apa-apa, sehingga mendorongnya untuk mengisap sesuatu. Jika ia mulai tampak akan melakukan perilaku negatifnya itu, segeralah alihkan dengan mengajaknya bicara, bermain, memberikan makanan kesukaannya, didongengi, atau kegiatan yang menarik lainnya.
* Jangan Tonjolkan Amarah
Saat menegurnya, jangan tonjolkan amarah kita. “Sudah dibilang jangan mengisap jari, bandel amat sih!” Amarah yang kita keluarkan malah akan membuat anak bingung, kenapa ia tak boleh mengisap. Cara ini tidak efektif, karena anak mungkin tidak mengisap dan menggigit di depan kita. Di belakang kita? Kita tidak tahu. Tegurlah anak dengan bijak. Ajak ia bicara dan jelaskan jika perilakunya itu tidak bagus. Dengan begitu anak akan lebih memahami kenapa ia tak boleh melakukannya.
* Lepaskan Tangan Anak
Kata-kata terkadang tak cukup, namun perlu melakukan tindakan yakni dengan melepaskan tangan anak dari mulutnya dan mengambil barang yang sedang diisap atau digigit. Dengan tindakan ini ia akan lebih memahami jika perilakunya itu memang benar-benar tidak boleh dilakukan.
* Reward dan Punishment
Jika anak berhasil tidak mengisap dan menggigit benda, berikanlahreward berupa pujian untuk menunjukkan, jika kita menghargai usaha anak untuk meninggalkan perbuatan yang tak baik itu.
Punishment atau hukuman boleh saja diberikan jika memang diperlukan, yaitusetelah berulang kali dinasihati ia tetap tidak mengindahkan. Tentu hukuman yang mendidik, misal, dengan menunda pemberian susu jika ia sangat menyukai susu, tidak mengajaknya jalan-jalan ke taman kompleks, dan semacamnya.