Apa yang Terjadi Jika Kucing Stres?

By , Senin, 14 September 2015 | 10:00 WIB

Di seluruh dunia, jutaan kucing ditempatkan di penampungan penyelamatan sementara. Kucing-kucing ini yang dibuang, hilang dan terlantar atau mendapatkan kekerasan, di dunia.

Banyak yang menanti untuk ditempatkan di rumah baru, tetapi mereka akan sulit untuk dirumahkan kembali. Sebagian besar kucing-kucing ini telah melewati situasi yang penuh tekanan, dan tidak membuat mereka menjadi hewan yang lucu, dan menjadi kesayangan keluarga.

Sejumlah dari kucing-kucing ini bertingkah laku sering mendesis, mencakar dan menggigit. Banyak diantaranya membutuhkan rehabilitasi secara perlahan selama berhari-hari atau berbulan-bulan.

Beberapa diantaranya tidak kehilangan rasa khawatir mereka terhadap orang asing. Hewan yang menghuni tempat penampungan dalam waktu yang lama dapat mengalami kesehatan mental.

Untuk memberikan kesempatan yang terbaik bagi kucing, perawatnya sebisa mungkin harus memastikan hewan itu untuk tinggal di tempat yang bebas stres, demi mencegah kesehatan mereka semakin memburuk.

Ini artinya kita harus memahami bagaimana dan mengapa kucing menjadi stres.

Sebuah tim yang tertarik dengan kesejahteraan kucing telah mencari tahu bagaimana perilaku kucing-kucing ketika mereka pertama kali memasuki kurungan. Mereka ingin memahami bagaimana situasi ini dapat memicu tekanan pada kucing.

Untuk itu, mereka mengamati 20 ekor kucing rumah, sebagian besar yang didapat oleh pemiliknya ketika masih bayi.

Pertama mereka mengevaluasi setiap kucing dengan memberi mereka skor terendah sampai tertinggi. Kemudian mereka memantau bagaimana perilaku kucing rumah ini ketika mereka ditempatkan di tempat penampungan.

Penulis utama Lydia Rehnberg dari La Trobe University di Melbourne, Australia telah menghabiskan waktu bekerja di tempat penyelamatan kucing. Dia menyaksikan, secara langsung, bagaimana perbedaan para perawat dapat mensejahterakan seekor kucing.

Melihat bagaimana perilaku kucing ketika dikurung, tim menemukan bahwa kucing yang stres menunjukkan sebuah pola pada kebiasaan mereka.

"Meskipun kucing-kucing memiliki akses ke ruangan yang besar, mereka hampir secara ekslusif memilih untuk menghabiskan waktu mereka di 'rumah' kucing (sebuah tempat bersembunyi) atau tempat pendakian yang vertikal," jelas Rehnberg.

Semakin stres seekor kucing, semakin lama waktu yang mereka habiskan di 'rumah' kucing. Kucing-kucing yang lebih percaya diri dan santai menghabiskan waktu lebih banyak di bagian puncak di tempat yang tinggi.