"Individu yang mengalami stres tingkat tinggi tampaknya tidak ingin melakukan sesuatu tetapi menghindari dari itu semua, di mana kucing yang tidak terlalu stres terlihat menikmati hinggap di tempat yang tinggi dan mengamati lingkungan mereka dari atas," kata Rehnberg.
Tim menemukan bahwa kucing dengan tingkat stres yang tinggi menjadi sangat pasif. Seringkali, mereka tidak melakukan sesuatu. "Seekor kucing yang memilki skor tingkat stres yang tinggi hampir menekan semua kebiasaan normalnya dan dapat meringkuk di satu tempat selama berjam-jam," jelas Rehnberg.
Berbeda jauh dengan kucing dengan skor stres yang rendah, yang berperilaku normal. Biasanya, kucing-kucing suka bermain dan hewan yang suka berpetualang. Banyak yang secara aktif melakukan kontak sosial dengan manusia atau kucing lainnya.!break!
Kucing-kucing yang mencakar atau mengeong dengan keras juga memiliki tingkat stres yang rendah. Kucing yang tampak "menakutkan" ini ternyata memiliki kadar stres yang lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih pasif.
"Banyak orang yang berpikir, secara intuitif, bahwa kucing-kucing yang protes dengan keras lebih mengalami stres dan kucing yang diam meringkuk dipojokan itu 'baik-baik saja', tetapi itu kebalikannya," kata Rehnberg.
Tim mempublikasikan penemuan mereka dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science.
Untuk mengetahui bagaimana kucing-kucing mendapatkan manfaat dari intervensi, tim merancang perawatan lanjutan dan interaksi dengan separuh dari kucing-kucing yang digunakan dalam studi mereka.
Kucing-kucing yang menerima perawatan ekstra mengalami tekanan yang lebih rendah di hari kedua mereka dalam kurungan.
Ini menunjukkan para pemilik dan perawat dapat mengurangi tekanan yang dialami kucing dengan melakukan sesuatu yang sangat sederhana.
Termasuk mendekati seekor kucing secara pelan-pelan, menunduk untuk menyamai tinggi mereka, membiarkan mereka untuk mengenali bau Anda sebelum menyentuhnya, dan bahkan berbicara dengan suara positif dan ramah.
"Ini tampaknya sepele tetapi kucing-kucing itu merupakan hewan yang sensitif yang dapat merasakan sesuatu yang tidak kentara dari lingkungan mereka, "kata Rehnberg.
Kucing-kucing biasa dikurung di sebuah tempat yang kecil, tetapi akan membahayakan jika dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Banyak diantaranya berada di tempat penampungan selama beberapa bulan dan itu akan memberikan dampak yang tidak terelakan bagi kesehatan fisik dan mental kucing-kucing.
Kurungan seharusnya hanya ditempati dalam jangka waktu sependek mungkin, kata tim.
Bagaimanapun, ini tidak selalu memungkinan. Atau tidak cukup permintaan untuk merumahkan kembali seluruh kucing yang menghuni tempat penyelamatan. Mereka yang tidak diinginkan seringkali dibuang.
Untuk mencegahnya, Rehnberg mengatakan pemilik kucing, jika mungkin, harus menetralkan kucing mereka. Langkah ini mengurangi kesempatan yang mereka, atau mereka yang tidak diinginkan, akan berakhir di sebuah penampungan penyelamatan kucing.