Alam telah mengajar kita
Bukan kebetulan jika hewan yang tinggal di negara 4 musim, memilih makanannya sesuai dengan musim. Salah satu contohnya adalah marmut. Di musim panas dan semi, marmut bergerak aktif . Pilihan makanannya adalah rumput dan tumbuhan hijau. Di musim dingin dan gugur, saat marmut bergerak lamban dan lebih banyak diam di sarangnya, mereka makan biji-bijian.
Bukan kebetulan jika di musim migrasi, burung-burung memilih makanan yang kaya Omega-3 ketimbang Omega-6. Secara insting mereka paham bahwa Omega-3 dapat meningkatkan kekuatan dan performa. Demikian dijelaskan oleh buku best seller The Queen of Fats, penulis Susan Allport.
Semua bukti ini, harusnya membuat kita bercermin diri. Pasti, bukan kebetulan juga jika perubahan kebiasaan makan, dari kaya serat beralih ke kaya lemak, membuat kita semakin gemuk dan lamban. Setelah kegemukan, lantas menyusullah diabetes,sakit jantung, kanker, kerusakan hati, gangguan metabolisme, dan lain sebagainya.
Meningkatkan Asupan Omega-3
Jika pola makan Anda lebih banyak omega-6 dibanding omega-3 maka perlu ada perombakan. Tambah omega-3, kurangi omega-6. Omega-3 hanya bisa diperoleh dari sumber luar tubuh, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan dan kentang. Omega-3 di dalam sayuran bentuknya adalah alpha linolenic acid (ALA). Di dalam tubuh kita, ALA diubah menjadi EPA dan DHA. Dan seperti telah disebut, ikan juga kaya akan omega-3.
Mengurangi Omega-6
Prinsipnya, kita harus mengurangi asupan biji-bijian yang merupakan benih tumbuhan dan menghindari makanan yang sudah terlalu banyak diproses (processed food). Jangan menggoreng makanan dengan minyak kelapa. Ganti sereal biasa dengan sereal yang mengandungflaxseed.
Pilih keripik kentang yang digoreng dengan minyak canola, alih-alih dengan minyak bunga matahari atau safflower. Perbanyak konsumsi kenari. Terakhir, sebelum membeli makanan kemasan, cek dulu kemasannya. Hindari produk yang mengandung hydrogenated oil(minyak yang diproses dengan hidrogen bertekanan tinggi).