Panduan Mini Pelesir ke Taiwan

By , Minggu, 27 September 2015 | 14:00 WIB

Taman Nasional Taroko di Taiwan, Senin (26/3/2012). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Tapi dari semua itu, yang paling khas di Taiwan ialah pemandian air panas. Hampir setiap daerah di Taiwan memiliki pemandian air panas yang dapat dinikmati setiap tahun. Berbagai konsep pemandian tersedia.Terkait air panas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi ‘pemula’: sebelum berendam sebaiknya mandi dan melakukan pamanasan terlebih dulu. Kemudian, jika ini pengalaman pertama, jangan berendam lebih dari 10 menit dan beristirahat setiap 15 menit. Saat keluar dari kolam, angkat tubuh perlahan agar tak pusing dan pingsan, istirahat selama 30 menit dan minumlah banyak air.

!break!

 Makanan 

Hidangan Taiwan sama dengan masakan China. Sebut saja nama-nama makanan seperti dumplings, olahan bebek Peking, bakwan, atau beragam olahan tiram. Namun, jangan kaget jika menemukan rumah makan padang di sini. Walau tak banyak, berbagai rumah makan Indonesia, salah satunya masakan padang sudah ada. Ini karena banyak tenaga kerja Indonesia di Taiwan. Terkait makanan halal, Taiwan sudah memiliki 80 hotel dan penginapan yang memiliki sertifikat halal dari Chinese Moslem Association.

Transportasi

Taiwan memiliki dua bandara internasional: Taoyuan International Airport dan Kaoshiung International Airport. Transportasi dalam negeri Taiwan juga sudah sangat maju. Berbagai sarana transportasi dari bus, MRT, kereta, hingga kapal feri tersedia. Untuk berkeliling, pengunjung juga dapat menggunakan Taiwan Tourist Shuttle Bus dan Taiwan Tour Bus. Kedua bis ini disediakan oleh Tourism Bureau yang akan melewati sebagian besar destinasi wisata di Taiwan. Pemesanan dapat dilakukan dalam jaringan (online).

Chiang Kai-shek Memorial Hall di Taipei, Taiwan. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

BudayaBudaya Taiwan tak jauh beda dari China. Hanya beberapa hal perlu diperhatikan oleh pengunjung Indonesia: Masyarakat Taiwan terbiasa menunjuk untuk menjelaskan sesuatu. Tindakan ini hal wajar dan dianggap sopan. Kemudian, masyarakat Taiwan juga tak terlalu terikat dengan tangan kanan-kiri. Seringkali masyarakat berjabat tangan dengan tangan kiri.

Taiwan juga sudah memiliki enam buah mesjid yang tersebar di seluruh wilayah. Dua diantaranya ada di Taipei. Mesjid ini biasanya banyak digunakan sebagai sarana berkumpul dan beribadah oleh para tenaga kerja Indonesia.

Masyarakatnya juga memiliki beragam kesenian tradisional seperti memahat dan permainan akrobat. Salah satu permainan yang unik ialah ‘diabolo’ atau yoyo China. Ini jadi permainan tradisional yang masih dikenalkan pada masyarakat Taiwan melalui pendidikan formal.

Festival

Ada banyak perayaan menarik di Taiwan. Sebagai negara yang didominasi etnis China, perayaan Imlek menjadi perayaan terbesar. Kemudian masih berhubungan dengan Imlek, ada festival lampion yang diadakan pada perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek. Pada festival ini masyarakat akan menulis doa dan harapan mereka pada sebuah lampion dan menerbangkannya bersama.