Panduan Mini Pelesir ke Taiwan

By , Minggu, 27 September 2015 | 14:00 WIB

Taiwan berbentuk pulau seluas 36.000 kilometer persegi di Samudera Pasifik bagian barat. Wilayahnya dapat dibagi dalam lima bagian: utara, tengah, selatan, timur, dan wilayah luar pulau. Dari segi budaya, Taiwan tak jauh dari China karena masyarakatnya satu rumpun. Meski begitu, bukan berarti Taiwan tak memiliki destinasi khas yang dapat dinikmati, berikut sedikit panduannya.

Wisata Belanja

Salah satu daya tarik Taiwan ialah belanja. Dari busana, buah tangan, hingga makanan, semua tentang belanja. Datang akhir tahun ke sini dan beragam diskon akan tersedia. Wilayah Utara adalah tempat cocok berbelanja.

Taipei, ibu kota Taiwan bisa jadi salah satu pilihan.  Ada banyak distrik komersial di Taipei, salah satunya menara Taipei 101 yang menjadi ikon wisata Taiwan. Menara ini sempat menjadi menara tertinggi di dunia dengan 101 lantai miliknya. Seiring pembangunan, kini menara Taipei 101 hanya menjadi menara tertinggi keempat. Namun, ini tak mengubah status menara Taipei 101 sebagai ikon Taiwan.

Taipei 101 menjadi daerah belanja paling mewah di Taipei. Area belanja ada dari lantai B1 hingga lantai 4. Di area ini ada berbagai produk dari makanan, ragam toko busana internasional, dan produk-produk internasional. Atau pengunjung dapat mencoba ke distrik Xinyi dan Zhongxiao untuk belanja busana bermerk. Untuk barang bernuansa Jepang dan Korea, bisa ke distrik Ximending. Semua mal ini menyasar kelas ekonomi menengah-atas dengan barang mewah dan berkelas.

Taipei 101 merupakan tempat wisata belanja paling disukai wisatawan di Taipei, Taiwan. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Jika ingin belanja murah dan bisa tawar-menawar, coba distrik Wufenpu. Barang yang dijual di sini adalah busana. Pengunjung juga dapat mencoba berbagai pasar malam yang tersebar di Taipei seperti Linjang Night Market dan Shilin Night Market. Beragam produk murah dan buah tangan khas Taiwan yang tak ada di mal dapat ditemukan.

Untuk merasakan belanja dengan citarasa lokal, coba Taiwan Tengah. Distrik belanja dan pasar malam di sini lebih banyak menjual makanan. Pergi ke Kota Taichung, kunjungi distrik Dadun dan distrik Yizhong untuk mencoba beragam pilihan restoran. Atau pergi ke  distrik Fengjia untuk merasakan cita rasa kaki lima ala Taiwan.

Wisata Alam

Taiwan memiliki sekitar 13 taman nasional, belum termasuk kawasan wisata alam yang belum terdaftar sebagai taman nasional. Jika suka bunga, berkunjung ke Taiwan bulan Februari, saat musim semi berlangsung. Pada musim ini bunga-bunga di Taiwan bermekaran, salah satunya bunga yang dikenal dengan Sakura. Beberapa taman nasional yang dapat dicoba diantaranya Taman Nasional Yangmingshan di bagian Utara, Taman Nasional Linshan di bagian Tengah, Kawasan Wisata Alam Pantai Timur, dan Taman Nasional Yushan di bagian Selatan. Wilayah-wilayah ini akan menampilkan bunga-bunga indah pada musim semi.

Jika suka dengan gunung, bisa mencoba Gunung Datun di wilayah Utara. Pengunjung bisa menikmati matahari terbenam dari sana. Ada juga gunung Giok, Gunung Sinkang, dan Gunung Guan yang berada dalam satu rumpun pegunungan di wilayah Selatan. Atau sekadar mendaki gunung tertinggi di Taiwan: Gunung Jade.

Jangan lupa mengunjungi Danau Sun Moon, danau terbesar di Taiwan. Tempat ini jadi salah satu tempat paling disenangi wisatawan. Pemandangan danau dapat dinikmati melalui perahu maupun mobil. Atau pergi ke Taman Nasional Taroko di Taiwan Timur yang terkenal denan keindahan jurang berdinding marmer.

Wisata petik buah juga populer di sini. Setiap musim selalu ada buah yang dapat dipetik di beragam perkebunan yang tersebar di Taiwan. Salah satunya kawasan Miaoli di Taiwan Tengah. Pada musim panas ada buah jujubes yang dapat dipetik, untuk musim gugur ada buah kesemek, sementara di musim dingin ada stroberi dan jeruk ponkan (jeruk mandarin) yang dapat dipetik.

Taman Nasional Taroko di Taiwan, Senin (26/3/2012). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Tapi dari semua itu, yang paling khas di Taiwan ialah pemandian air panas. Hampir setiap daerah di Taiwan memiliki pemandian air panas yang dapat dinikmati setiap tahun. Berbagai konsep pemandian tersedia.Terkait air panas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi ‘pemula’: sebelum berendam sebaiknya mandi dan melakukan pamanasan terlebih dulu. Kemudian, jika ini pengalaman pertama, jangan berendam lebih dari 10 menit dan beristirahat setiap 15 menit. Saat keluar dari kolam, angkat tubuh perlahan agar tak pusing dan pingsan, istirahat selama 30 menit dan minumlah banyak air.

!break!

 Makanan 

Hidangan Taiwan sama dengan masakan China. Sebut saja nama-nama makanan seperti dumplings, olahan bebek Peking, bakwan, atau beragam olahan tiram. Namun, jangan kaget jika menemukan rumah makan padang di sini. Walau tak banyak, berbagai rumah makan Indonesia, salah satunya masakan padang sudah ada. Ini karena banyak tenaga kerja Indonesia di Taiwan. Terkait makanan halal, Taiwan sudah memiliki 80 hotel dan penginapan yang memiliki sertifikat halal dari Chinese Moslem Association.

Transportasi

Taiwan memiliki dua bandara internasional: Taoyuan International Airport dan Kaoshiung International Airport. Transportasi dalam negeri Taiwan juga sudah sangat maju. Berbagai sarana transportasi dari bus, MRT, kereta, hingga kapal feri tersedia. Untuk berkeliling, pengunjung juga dapat menggunakan Taiwan Tourist Shuttle Bus dan Taiwan Tour Bus. Kedua bis ini disediakan oleh Tourism Bureau yang akan melewati sebagian besar destinasi wisata di Taiwan. Pemesanan dapat dilakukan dalam jaringan (online).

Chiang Kai-shek Memorial Hall di Taipei, Taiwan. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

BudayaBudaya Taiwan tak jauh beda dari China. Hanya beberapa hal perlu diperhatikan oleh pengunjung Indonesia: Masyarakat Taiwan terbiasa menunjuk untuk menjelaskan sesuatu. Tindakan ini hal wajar dan dianggap sopan. Kemudian, masyarakat Taiwan juga tak terlalu terikat dengan tangan kanan-kiri. Seringkali masyarakat berjabat tangan dengan tangan kiri.

Taiwan juga sudah memiliki enam buah mesjid yang tersebar di seluruh wilayah. Dua diantaranya ada di Taipei. Mesjid ini biasanya banyak digunakan sebagai sarana berkumpul dan beribadah oleh para tenaga kerja Indonesia.

Masyarakatnya juga memiliki beragam kesenian tradisional seperti memahat dan permainan akrobat. Salah satu permainan yang unik ialah ‘diabolo’ atau yoyo China. Ini jadi permainan tradisional yang masih dikenalkan pada masyarakat Taiwan melalui pendidikan formal.

Festival

Ada banyak perayaan menarik di Taiwan. Sebagai negara yang didominasi etnis China, perayaan Imlek menjadi perayaan terbesar. Kemudian masih berhubungan dengan Imlek, ada festival lampion yang diadakan pada perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek. Pada festival ini masyarakat akan menulis doa dan harapan mereka pada sebuah lampion dan menerbangkannya bersama.

Setelah Cap Go Meh, masyarakat merayakan Dragon Boat Festival.  Berbagai perahu bermotif naga akan adu anggun dan saling berlomba.

!break!

Aneka ragam suvenir dijajakan di Pasar Malam Shilin di Taipei, Taiwan. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Ada juga masa Chang Ku atau bulan setan. Masyarakat percaya ada satu bulan di mana setan bisa berkeliaran bebas. Masa ini berlangsung pada bulan ketujuh dalam penanggalan China. Pada masa ini masyarakat akan banyak beribadah.

Sementara pada akhir tahun, untuk menyambut tahun baru ada pesta kembang api di Taipei 101. Pesta kembang api ini masuk dalam sepuluh besar pesta kembang api paling meriah di dunia.

Waktu Terbaik

Kapan pun bisa jadi waktu tepat berkunjung ke Taiwan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap musim ada saja plihan wisata di Taiwan. Jika pensaran dengan festival lampion, datang saat Imlek. Jika suka dengan bunga-bunga, datang awal tahun pada musim semi. Jika ingin melihat pesta kembang api, datang akhir tahun, pada musim dingin. Ini juga jadi saat yang tepat untuk berendam di air panas. Suhu musim dingin berkisar antara 6-20 derajat.