Sisi-sisi Lain Raja Ampat yang Belum Banyak Diketahui

By , Selasa, 20 Oktober 2015 | 12:00 WIB
Suasana menyelam di perairan bawah Dermaga Arborek, Raja Ampat. (Kompas TV)

Atau ada tebing Sumalelen dan Sumbayo. Kedua tebing ini menyimpan lukisan berusia 10.000 tahun dengan gambar tangan, ikan, dan simbol-simbol unik berwarna merah.

Ada juga danau ubur-ubur Lenmakana dan Karawapop, Goa Wanita Murung, dan Goa Keramat. Berbagai pantai dan laguna juga ‘berserakan’ seperti Laguna Balbulol, Laguna Yapyap, Pantai Farondi,  dan Pantai Namlol. 

Tips

Biaya yang mahal memang kendala terbesar wisata ke Raja Ampat. Untuk itu Ina menyarankan wisata berkelomok yang terdiri dari 5-8 orang. Beberapa  situs juga menyarankan hingga 10 orang, tapi Ina memiliki alasan mengapa hanya sampai 8 orang.

“Perahu terkecil di Raja Ampat yang harganya paling murah, memiliki kapasitas maksimal 8 orang,” jelasnya.

Selain itu penginapan juga memiliki kapasitas 2-4 orang (genap). Maka, jumlah 8 orang akan cukup untuk menutup akomodasi.

Ina juga menyarankan untuk aktif bertanya pada pemandu dan sopir feri atau perahu cepat. Berbagai tempat seringkali meminta tip lebih. Pergilah bersama pemandu untuk menghindari hal-hal tak nyaman seperti ini.

Selama di kota, gunakan busana yang sopan. Masyarakat belum terbiasa melihat bikini di tengah kota. Jika melanggar sanksinya beragam dimulai dari teguran.

Waktu terbaik

Oktober-April adalah waktu terbaik berkunjung karena ombak tak terlalu besar. Mei sampai pertengahan juni dan dua minggu terakhir di bulan September juga ombaknya masih bisa dihadapi.