Pertama, sebagaimana dikutip dari IFL Science, percobaan membuktikan bahwa ketika anak-anak bebek berenang di sweet spot atau titik manis tepat di belakang induknya, gelombang yang dihasilkan oleh induknya bertabrakan dengan ombak anak-anak bebek itu sendiri. Gelombang yang dihasilkan induknya itu mengganggu gaya hambat yang menghadap anak-anak bebek sehingga sebaliknya, bebek-bebek muda itu jadi terdorong ke depan, bukan ke belakang.
Ini berarti anak-anak bebek itu menghabiskan lebih sedikit energi untuk mengikuti induknya. Sebab, pada dasarnya anak-anak bebek itu seolah berselancar di belakang induknya, bukan berenang menghasilkan momentum maju mereka sendiri.
Selama penelitian ini, para peneliti juga menyadari bahwa dengan terombang-ambing dalam satu baris, anak-anak bebek pada dasarnya dapat terdorong ke depan sehingga setiap anak bebek dalam barisan dapat memiliki tumpangan yang lebih mudah, bukan hanya anak bebek yang pertama dalam barisan tersebut.
Baca Juga: Temuan Mengejutkan, Bebek di Australia Bisa Berbicara seperti Manusia
Keajaiban dimulai dari posisi empat. Jika posisi satu adalah induk bebek, titik di mana tarikan gelombang setiap bebek secara bertahap cenderung menjadi ke nol. Ini berarti bahwa "gelombang" yang diciptakan oleh induk bebek tersebut dapat berpindah dari anak bebek yang satu ke anak-anak bebek yang lainnya tanpa kehilangan energi dan memberikan gerakan mendorong maju yang sama.
Para peneliti menyebut dua manfaat ini sebagai "menunggangi gelombang" dan "melewati gelombang". Mereka juga menyatakan bahwa kedua hal ini mungkin mewakili manfaat yang menyebabkan bebek-bebek mengembangkan perilaku berenang ini dalam satu barisan.
"Studi kami mengungkapkan bahwa bebek-bebek menerapkan prinsip menunggangi gelombang dan melewati gelombang untuk mengurangi hambatan gelombang, meningkatkan kinerja penggerak mereka," tulis para peneliti dalam laporan studi mereke.
"Mereka (bebek-bebek itu) kemungkinan besar berenang dalam formasi satu baris, di mana masing-masing anak bebek dapat menerima manfaat yang harmonis."
Prinsip perilaku bebek-bebek dalam menunggangi ombak dan melewati ombak ini mungkin dapat ditiru dan diaplikasikan dalam kehidupan manusia yang lebih luas. Misalnya, prinsip ini mungkin dapat membantu industri perkapalan.
"Prinsip-prinsip ini berpotensi diterapkan untuk merancang kapal pengangkut barang modern," kata para peneliti. "Misalnya, kereta air, untuk mengangkut lebih banyak kargo tanpa biaya bahan bakar tambahan."
Baca Juga: Lambeosaurus, Si Moncong Bebek yang Hidup 90 Juta Tahun Lalu