Taman Tersembunyi di Karst Cibinong

By , Selasa, 10 November 2015 | 17:00 WIB

Bagi kami, Gua Garunggang adalah sepetak taman yang indah yang seakan tersembunyi, sulit dijangkau, tetapi layak didatangi oleh mereka yang memuja keindahan sang alam.

Bagi Ajum, bapak dari 11 anak, Gua Garunggang adalah kebun menanam kopi, keluak, jambu, dan petai. Ajum tahu dan paham, Gua Garunggang berada di tanah negara. ”Saya cuma ngegarap buat makan keluarga,” katanya dengan ramah.

Kawasan ini sempat hendak dikelola oleh seorang warga Depok. Namun, ada masalah yang membuat pengelolaan Gua Garunggang belum profesional.

Di Kampung Cigobang memang ada loket, tetapi tidak berpenjaga resmi. Loket itu berada di awal jalan setapak menuju gua. Sebelum pulang, kami meninggalkan sedikit uang kepada Ajum sebagai penyemangat agar terus menjaga dan memelihara kawasan gua tersebut.!break!

Potensi

 Garunggang merupakan salah satu gua di rangkaian Karst Cibinong yang diperkirakan mencakup Cibinong, Citeureup, Klapanunggal, Sukamakmur, dan Jonggol. Secara geografis, kawasan itu membentang dari tengah ke timur Kabupaten Bogor.

Kabarnya, susur gua di Karst Cibinong sudah ada sejak era 1980-an dan sudah lebih dari 25 gua disusuri para peneliti atau pencinta alam. Namun, keindahan Gua Garunggang baru populer setahun belakangan ini, terutama setelah sejumlah pengunjung mengunggah foto-foto gua ini di media sosial.

Ada beberapa gua yang lebih dulu populer, antara lain Gua Keraton, Gua Kambing, Gua Cikenceng, serta Gua Cikaray di Citeureup dan Klapanunggal.

Namun, keberadaan gua-gua ini terancam sejak ada industri semen skala besar beroperasi di kawasan Karst Cibinong. Sampai kapan gua-gua itu akan selamat dari jangkauan mesin-mesin produksi? Persiapan khusus

Meski berkunjung ke gua ini menjadi petualangan yang mengasyikkan, tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan para calon pengunjung. Sekali lagi, gua ini bukanlah tempat yang sudah dibuka dan dikelola sebagai obyek wisata secara profesional.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup. Di lokasi gua atau jalur menuju ke sana tak ada warung makanan atau minuman. Jangan lupa pula bawa perlengkapan P3K yang cukup.

Jika mau menginap, bawalah tenda dan perlengkapan memasak serta air yang cukup. Di lokasi gua sulit mendapatkan air bersih. Sungai terdekat katanya satu jam jalan kaki dan saat kemarau bisa saja kering.

Jika berniat menyusuri gua sampai jauh, bawalah pakaian, peralatan, dan perlengkapan kegiatan yang memadai.

Selain kelelawar, di dalam gua bisa saja ketemu laba-laba atau serangga lain, seperti kalacuka dan kalacemeti. Reptil juga ada dan mungkin saja berbahaya, seperti karakteristik fauna kawasan karst.

Alat transportasi menuju ke lokasi juga perlu perhatian khusus. Kami sarankan menuju lokasi dengan mobil medan ekstrem dan bawalah sepeda gunung atau sepeda motor trail. Bertualang memang mengasyikkan, tetapi keselamatan tetap harus menjadi yang utama!