Kondisi Temuan Mumi di Peru: Tubuh Diikat Tali & Wajah Tertutup Tangan

By Maria Gabrielle, Jumat, 3 Desember 2021 | 12:00 WIB
Penemuan mumi dengan kondisi tubuh terikat tali di Peru. Mumi dengan kondisi tidak biasa ini ditemukan dari dalam makam bawah tanah di Peru dan diperkirakan berusia 800 tahun. (UNMSM)

Telah ditemukan sebuah mumi yang diperkirakan berusia 800 tahun di Peru. Mumi ini didapati dari dalam makam bawah tanah sekitar 24 kilometer dari ibu kota Peru, Lima.

Mumi ini didapati dalam kondisi tubuh terikat tali. Dilansir dari The Guardian, seorang arkeolog bernama Pieter Van Dalen Luna dari State University of San Marcos, mengatakan mumi tersebut merupakan seseorang yang berasal dari budaya yang berkembang di antara pantai dan pegunungan di negara tersebut.

“Ciri utama mumi adalah seluruh tubuh diikat dengan tali dan tangan menutupi wajah, (hal ini) menjadi bagian dari pola pemakaman masyarakat lokal,” kata Pieter Van Dalen Luna kepada The Guardian.

Individu ini tinggal di wilayah datarang tinggi Andes di Peru. Beliau menambahkan, bahwa penanggalan radiokarbon akan memberikan kronologi yang lebih tepat.

Selain mumi, di makan tersebut juga didapati sesajen, keramik, sisa-sisa sayuran dan perkakas batu. Melansir Ancient Origins, jenis kelamin mumi terikat tali di Cajamarquilla ini belum dapat diketahui dengan pasti, diduga ia adalah laki-laki dewasa. Ditemukan di makam bawah tanah, dalam posisi seperti janin dan diikat dengan tali membuat mumi itu meringkuk selama lebih dari 1.200 tahun.

Situs kuno Cajamarquilla terletak di sepanjang rute perdagangan yang menghubungkan pegunungan Andes dengan perkotaan di pesisir. Hal ini menjadikan Cajamarquilla sebagai pusat perdagangan penting pada Periode Menengah Akhir (1000 – 1470).

Baca Juga: Mumi Kuno dengan Wajah Dimutilasi Bukti Kekerasan di Gurun Atacama

Ditemukan di makam bawah tanah, dalam posisi seperti janin. (UNMSM)

Praktik mumifikasi telah dilakukan oleh beberapa budaya asli dataran tinggi Andes sejak 7.000 tahun lalu.  Orang-orang Chinchorro bermukim di tempat yang sekarang disebut Peru dan Chili merupakan praktisi mumifikasi pertama di dunia, ribuan tahun sebelum orang Mesir. Mereka meyakini bahwa melestarikan tubuh orang yang mereka cintai memungkinkan orang yang hidup untuk mempertahankan hubungan dengan orang mati.

Hal menarik dari mumi Peru adalah mereka dianggap sebagai penghubung antara yang hidup dengan para dewa, mumi-mumi dapat dibawa dari tempat peristirahatan mereka dan "terlibat" pada acara-acara penting. Beberapa orang menyimpan mumi di rumah mereka atau membawanya ke festival dan mereka sering mengikuti upacara pernikahan, menanam dan panen. 

Dalam beberapa budaya, orang-orang membawa persembahan makanan atau minuman ke kuburan orang yang mereka cintai. Banyak budaya yang berbeda berada di wilayah Andes membuat setiap budaya mempunyai perlakuan khas terhadap orang mati yang sangat bervariasi, dimulai dari mumifikasi alami hingga mumifikasi buatan.

Baca Juga: Tradisi Persembahan Kuno, Ayah Kurbankan Anaknya untuk Para Dewa