Perbincangan perihal akan berlangsungnya Perang Dunia III sedang ramai-ramainya. Tak lama setelah Turki menembak jatuh jet Rusia, analis militer Rusia, Pavel Felgenhauer, mengatakan perang nuklir “mungkin terjadi”—dan itu cukup menakutkan.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk bertahan hidup dari serangan nuklir.
Mengungsi
Belajar dari perang-perang sebelumnya; pangkalan militer, pusat-pusat kekuasaan dan politik, fasilitas industri strategis, dan tempat-tempat keramaian lainnya akan menjadi tempat yang paling disasar. Dan pedesaan sepertinya menjadi tempat yang paling aman.
Pilihlah rencana melarikan diri dengan hati-hati
Sementara meninggalkan kota-kota padat penduduk merupakan ide, kita juga harus mempertimbangkan kemungkinan jalanan akan sangat macet dan persediaan bensin sangat langka.
Maka, bersiaplah untuk perjalanan panjang, beberapa di antaranya mungkin akan ditempuh dengan berjalan kaki. Pilihlah lokasi yang tidak berpotensi menjadi target utama, dan yang mudah diakses.
Buat ruangan khusus
Jika kita tidak punya alasan untuk melarikan diri, jadikan rumah kita seaman mungkin. Buatlah satu ruangan khusus yang bisa melindungi kita dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak kita perkirakan. Serangan dadakan, misalnya.
Tetap tinggal di rumah
Salah satu risiko terbesar nuklir adalah radiasi yang ditimbulkan. Kita boleh tidak terdampak pada hari H, tapi tidak menutup kemungkinan terkena radiasinya beberapa saat setelahnya. Dampak paling kuat terjadi sekitar 48 jam setelah ledakan. Ada baiknya kita mengurung diri di dalam rumah selama seminggu.!break!
Pastikan pesediaan air aman
Manusia bisa bertahan tiga minggu tanpa makanan, tapi hanya tiga hari tanpa air. Jika kita tidak bisa menemukan botol air, kita bisa memanfaatkan sistem radiator, bagian atas toilet, pemanas air, dan radiator mobil.