5 Alasan Mengapa Editing Gen Hebat Namun Menyeramkan

By , Jumat, 4 Desember 2015 | 17:00 WIB

Ahli genetika Harvard University, George Church baru-baru ini menunjukkan bahwa dengan metode CRISPR, ia dapat mengedit gen 60 embrio babi secara bersamaan.

“Mungkin akan lebih susah pada manusia, dan karena kita tidak tahu aturan penuh dari kebanyakan gen kita, kita tidak tahu resiko dari mengedit gen,” ujarnya.!break!

3. Menciptakan manusia yang lebih baik

Secara teotitis, mengedit gen biasa disebut mendesain bayi. “Sifat yang diatur oleh sejumlah kecil gen menjadi yang dapat dimanipulasi dengan mudah, seperti otot-otot, warna mata, tinggi badan dan daya ingat,” ujar George Daley, seorang ahli biologi sel induk di Harvard Medical School. [Baca: 1.000 Tahun Mendatang, Manusia Akan Lebih Hitam, Tinggi, dan Cerdas]

Mengedit gen untuk pengaturan kompleks seperti kecerdasan akan lebih sulit atau bahkan tidak mungkin. “Anda tak akan tahu apa lagi yang akan anda dapatkan,” kata Sheldon Krimsy dari Tufts University, yang menulis tentang sains dan etika. 

“Genom adalah sebuah ekosistem. Semua hal di dalamnya harus seimbang. Jika Anda mencoba memaksimalkan satu kualitas, itu mungkin akan mempengaruhi yang lainnya.

“Tak seperti untuk pengobatan penyakit, peningkatan genetik bisa menjadi begitu tercela secara moral,” ujar Marcy Darnovsky, Kepala lembaga non profit Center for Genetics and Society.

Muncul kekhawatiran bahwa orangtua akan meresa tertekan untuk meningkatkan anak-anak mereka. Keluarga kaya memiliki akses yang lebih besar dibanding yang miskin. “Akan ada klinik kandungan yang mencoba untuk menjual upgrade terbaru,” tukas Darnovsky.!break!

4. Menyelamatkan spesies yang hampir punah

Teknologi serupa yang digunakan untuk mengedit gen manusia juga dapat digunakan pada hewan. Ini berarti  bisa melindungi spesies yang hampir punah.

“Kita dihadapkan pada kepunahan massal keenam,” Gary Roemer, ahli ekologi alam liar di New Mexico State University berkata dalam sebuah wawancara. “dan ini memungkinkan kita mencegah atau sekedar menunda kepunahan spesies tertentu. [Baca: Bumi Memasuki Era Kepunahan Massal Keenam]

Di sisi lain, ia dan ilmuwan lain cemas akan kemungkinan bahwa seseorang bisa saja menggunakan editing gen sebagai dalih untuk menunda penyelamatan spesies.

5. Membangkitkan Spesies yang Telah Punah

Pernahkah Anda membayangkan, Dinosaurus berkeliaran di kota-kota? Atau mamut raksasa hidup kembali? Membangkitkan dinosaurus bukan hal mustahil untuk dilakukan dengan adanya editing gen. Editing gen bisa digunakan untuk membangkitkan spesies yang telah punah, atau setidaknya bagian dari mereka. Contohnya dengan mencampurkan gen dari spesies punah dengan gen spesies yang masih ada.  [Baca juga: Inilah 5 Makhluk Purba yang Telah Punah, Selain Dinosaurus]

Akan tetapi, editing gen juga bisa digunakan untuk membaurkan atau membuat spesies baru demi kesenangan belaka atau untuk tujuan artistik maupun komersil.  “Mengapa kita tidak mengharapkan gajah kerdil, atau babi raksasa, atau harimau rekayasa genetika yang jinak? Atau—beranikah kita membayangkan?—seorang miliyuner yang memberikan anak perempuannya yang baru berusia 12 tahun unicorn sungguhan untuk kado ulang tahunnya?