Mengungkap Kebenaran Jackalope, Kelinci Bertanduk Mirip Rusa

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 7 Desember 2021 | 15:00 WIB
Jackalope umumnya dianggap tipuan berasal dari tahun 1930-an. Dimana salah satu penduduk Douglas, Herrick bersama saudaranya yang pemburu menemukan ada kecocokan jika kelinci menggunakan tanduk rusa. Mereka menggabungkan kelinci mati dengan tanduk rusa dan menjadi Jackalope buatan pertama yang diciptakan. (Wikia.net)

Nationalgeographic.co.id—Jackalope, binatang dengan tubuh kelinci dan tanduk kijang atau rusa, adalah ikon budaya Amerika Barat. Gambar makhluk itu dijual di segala macam pernak-pernik di wilayah tersebut, dari kartu pos hingga gelas. Tapi apakah jackalope itu nyata, atau hanya mitos?

Meskipun tidak ada hewan hibrida seperti itu, ada unsur kebenaran dalam legenda itu, kata Michael Branch, seorang profesor sastra dan lingkungan di University of Nevada, Reno dan penulis buku "On the Trail of the Jackalope: How a Legend Captured the World's Imagination and Helped Us Cure Cancer”.

“Ini adalah makhluk mitologis. Tapi memang memiliki hubungan nyata dengan kelinci bertanduk di alam yang terserang virus papiloma," sambung Branch.

Kelinci tidak menumbuhkan tanduk secara alami. Tapi virus papiloma kelinci bisa membuat mereka melakukannya. Papillomavirus umum di banyak spesies, dan setiap jenis biasanya menginfeksi anggota spesies inang tertentu, kata Branch. Contoh utama adalah human papillomavirus, atau HPV.