Kisah Pilu Pria yang Gagal Melarikan Diri dari Letusan Vesuvius

By Utomo Priyambodo, Selasa, 7 Desember 2021 | 13:00 WIB
Kerangka yang ditemukan di tepi pantai Herculaneum. (ANSA)

Baca Juga: Kisah Pilu Rombongan yang Gagal Selamat dari Letusan Vesuvius

Ada noda merah pada kerangka pria nahas yang tewas. Menurut Sirano itu akibat darah karena tubuh pria itu terbakar oleh aliran magma, abu, dan gas.

"Aliran magma, abu, dan gas itu akan membakar semua pakaiannya dan menguapkan dagingnya. Kematian akan terjadi seketika," kata Pierpaolo Petrone, seorang antropolog dan arkeolog, sebagaimana dilansir The Telegraph.

ANSA melaporan kerangka pria nahas itu dikelilingi oleh kayu-kayu berkarbonasi berat, termasuk balok atap yang bisa menghancurkan tengkoraknya.

Yang menarik, seperti dikutip dari Business Insider, kerangaka pria itu menghadap ke atas. Ini merupakan hal yang tidak biasa dan menunjukkan bahwa pria itu telah berbalik badan untuk menghadapi awan gas panas dan materi vulkanik yang mengalir deras.

"Sebagian besar orang yang kami temukan di sini di Herculaneum tertelungkup, tetapi mungkin dia mencoba mencapai perahu dan berbalik karena dia mendengar deru awan bergerak ke arahnya dengan kecepatan 100 km/jam," kata Sirano.

Baca Juga: Dahsyatnya Letusan Vesuvius, Hanya Butuh 15 Menit Musnahkan Pompeii

Pemandangan ketika Gunung Vesuvius bererupsi dahsyat pada 79 Masehi, yang mengubur Kota Pompeii. (Public Domain)

Jenazah pria itu ditemukan di daerah di mana 300 orang lainnya ditemukan di tempat penampungan nelayan pada 1980-an. Menurut para peeliti, kemungkinan pria itu sedang menunggu penyelamatan oleh armada Pliny the Elder.

Para peneliti sekarang masih bingung dengan identitas pria itu dan bertanya-tanya mengapa dia tidak berlindung dengan orang-orang yang lain. Sirano menduga pria itu mungkin merupakan penyelamat atau tentara yang membantu orang-orang melarikan diri ke laut. Atau, dia bisa saja buronan yang meninggalkan kelompoknya untuk mencoba dan naik kapal penyelamat.

Beberapa ahli menyatakan dia bukan orang kaya. Hal itu terbukti dari cincin yang dibawanya.

"Cincinnya berwarna kemerahan, artinya besi, tapi ada sesuatu yang berwarna hijau di dalam kotak (cincin) yang bisa jadi itu adalah perunggu," kata Ivan Varriale, seorang arkeolog, kepada The Times.

"Kotak itu sepertinya digunakan untuk menyimpan uang receh, dan jika hanya itu yang dia bawa, dia mungkin tidak kaya."

Baca Juga: Ruangan Para Budak Romawi Ditemukan di Pompeii, Kondisinya Luar Biasa