Sekilas Peristiwa Astronomi di Tahun 2016

By , Minggu, 10 Januari 2016 | 20:00 WIB
()

Selamat Tahun Baru 2016 ! Buat para pengamat langit, apa saja yang bisa disaksikan di tahun 2016?

Salah satu yang menarik di bulan Januari adalah kehadiran Komet catalina yang masih bisa dinikmati dengan binokuler dan teleskop. Komet Catalina akan tampak dengan kecerlangan 5,5 magnitud saat berada pada posisi terdekat dengan Bumi tanggal 17 Januari. Ini adalah perjumpaan pertama dan terakhir. Komet Catalina tidak akan kembali ke Tata Surya lagi.

Selain komet Catalina, kita juga bisa memulai tahun 2016 dengan menikmati Hujan Meteor Quadrantid dan masih ada sejumlah hujan meteor tahunan yang layak dinantikan.  Oposisi planet-planet dengan bumi juga menjadi sajian menarik lainnya dari langit.

Dan tentunya yang paling ditunggu oleh masyarakat Indonesia adalah Gerhana Matahari Total yang akan melintasi Indonesia dari Sumatera dan berakhir meninggalkan Maba, Halmahera Timur untuk menuju ke Samudera Pasifik. Kesempatan langka bagi sleuruh masyarakat indonesia untuk bisa menikmati Matahari tertutup Bulan!

Jadi apa saja peristiwa yang layak ditunggu di tahun 2016?

Gerhana

Musim gerhana 2016 akan dimulai tanggal 9 Maret dengan Gerhana Matahari Total dan Gerhana Bulan Penumbral tanggal 23 Maret. Di tahun 2016 hanya ada 4 gerhana yang akan terjadi yakni 2 gerhana Matahari dan 2 gerhana Bulan. Musim gerhana 2016 akan diakhiri oleh Gerhana Matahari Cincin 1 September dan Gerhana Bulan Penumbral 17 September.

9 Maret –  Gerhana Matahari Total

Inilah waktu yang dinantikan seluruh astronom, astronom amatir maupun para pecinta langit. Peristiwa spektakuler Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Bagi Indonesia, GMT 9 Maret 2016 sangat spesial karena akan melintasi Indonesia dan berakhir di Samudera Pasifik. Garis total GMT 9 Maret 2016 akan dimulai dari Pulau Pagai Utara dan Selatan di Sumatera Barat, kemudian mengarah ke Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,  Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan berakhir di kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Masyarakat yang tidak berada di jalur total GMT akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian.

23 Maret – Gerhana Bulan Penumbra

Dua minggu setelah GMT, kita kembali bisa menikmati gerhana. Kali ini adalah gerhana bulan penumbra yang terjadi saat Bulan melintasi penumbra Bumi. Saat gerhana penumbra, Bulan akan tampak sedikit gelap. Seluruh Indonesia bisa menikmati Gerhana Bulan Penumbra. Untuk Indonesia Barat dan tengah, Bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.

1 September – Gerhana Matahari Cincin

Cincin api yang indah akan tampak di langit saat Bulan melintas di depan Matahari. Tapi karena Bulan sedang berada pada posisi yang jauh dari Bumi maka tidak seluruh piringan Bulan menutupi piringan Matahari. Akibatnya pengamat di Bumi bisa menikmati lingkaran piringan Matahari seperti cincin. Gerhana Matahari Cincin ini bisa dinikmati oleh masyarakat di Afrika, sebagian masyarakat Arab Saudi, sebagian kecil Indonesia (Sumatera Selatan, Lampung, sebagian Jawa) dan sebagian kecil Australia. Lokasi terbaik untuk GMC ini di Gabon, Kongo, Tanzania, Madagaskar, dan lautan Hindia.