Popularitas, Ancaman Nyata Gunung Padang

By , Sabtu, 16 Januari 2016 | 12:00 WIB

Karena tidak paham, sebagian masyarakat di sekitar Gunung Padang melakukan hal yang merugikan diri mereka sendiri. Gejala itu terlihat dengan munculnya investor-investor yang membeli tanah di sekitar situs sembari memberikan iming-iming kepada warga bahwa mereka akan direkrut menjadi pegawai hotel atau penginapan yang akan dibangun.

Untuk menghindari maraknya percaloan tanah dan pembangunan di sekitar Situs Gunung Padang, IAAI mengusulkan adanya moratorium pembangunan di sekitar kawasan Gunung padang.

”Kami mengusulkan pembatasan pembangunan di kawasan itu minimal sejauh 5 kilometer. Sebab, pembangunan yang tak beraturan akan merusak pemandangan Gunung Padang,” katanya.

Selain mengusulkan adanya moratorium pembangunan, hamparan kebun teh di sekitar Gunung Padang juga bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata alam. Jika itu dipertahankan bersama dengan Situs Gunung Padang, kawasan tersebut akan lestari. Semua usulan itu dituangkan dalam rencana induk penataan Gunung Padang periode 2016-2019. Rencana induk itu diharapkan dilanjutkan pula pada periode kepemimpinan presiden berikutnya.

Sebelumnya, mantan Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan juga mengatakan, pemerintah ingin mengembalikan lagi penelitian Gunung Padang pada penelitian akademik murni.

Perang pendapat tentang Gunung Padang belum mampu menguak sepenuhnya misteri situs itu. Sebaliknya, kondisi cagar budaya berbentuk punden berundak itu justru semakin memprihatinkan seiring datangnya ribuan manusia dengan sejumlah kepentingan