Bagi yang suka buah durian, membeli durian di super market atau di kios-kios pinggir jalan merupakan hal biasa, tapi pernah kah Anda menikmatinya langsung, bahkan panen di kebunnya? Di Bogor, ada agrowisata kebun durian yang bisa anda kunjungi dan nikmati buahnya langsung disana.
Kebun Durian Warso, atau yang disebut Warso Farm, memiliki luas sembilan hektar, dipenuhi oleh buah-buahan segar, terutama durian. Ada lebih dari 900 pohon dari total 12 jenis varietas durian disini. Di antaranya durian petruk dari Jepara, monthong dari Thailand, musang king dari Malaysia, lay dari Kalimantan Timur, pelangi dari Papua, sukun dari Karanganyar dan durian-durian lain hasil persilangan di kebun ini.
Untuk yang alergi durian, jangan khawatir, buah naga pun banyak dibudidayakan di sini. Dengan luas mencakup dua hektar untuk kebun buah naga ini, terdapat lebih dari 4.000 pohon.
Warso Farm berlokasi di Cihideung, Desa Cipelang, Cijeruk, Kota Bogor. Untuk sampai ke Agrowisata ini jika anda dari Jakarta, tentunya Anda harus melewati tol Jagorawi keluar di jalur arah Sukabumi. Sekitar 15 menit dari sana melewati Pasar Caringin, hingga patung durian dan buah naga menyambut anda di sisi jalan.
Ketika masuk anda akan disambut aneka kuliner olahan durian dan buah naga di sisi depan agrowisata ini, terdapat jus, surabi durian, pacake dan es krim. Namun, jangan tergiur dahulu sebelum anda masuk ke kebun yang dipenuhi lebatnya buah tersebut.
Untuk masuk ke agrowisata ini, Anda tidak dipungut biaya. Dana oprasionalnya, sepenuhnya dari hasil menjual buah durian dan olahannya.
Anda bisa menikmati kebunnya dengan berjalan kaki menyusuri jalur yang sudah dibeton. Namun, jika Anda beruntung, Anda dapat menumpang mobil patroli Warso Farm, bentuknya seperti mobil golf. Siang itu KompasTravel berkesempatan menaiki mobil tersebut, bersama Gatot Djoko Pramono, asisten manager Kebun Durian Warso.!break!
Sepanjang jalan Anda dimanjakan dengan pemandangan berbagai jenis buah durian yang besar nan lezat. Hebatnya lagi durian di sini panen di sepanjang tahun. Menurut pak Gatot ini berkat rekayasa pemupukan yang dilakukan Warso Farm.
“Buahnya panen sepanjang tahun, kalau di sini ga musiman duriannya, karena rekayasa pemupukan. Jadi, pemupukannya bertahap, ada jagka waktunya dari pohon ke pohon itu berbeda,” ujar Gatot, saat berkeliling kebun.
Kebun di sini ditata per kelompok jenis duriannya, di blok pertama kita memasuki kelompok durian monthong, berseberangan dengan durian petruk. Lalu di blok selanjutnya durian jenis lainnya pun memancing kita untuk memetiknya.Selain rapi, pohon durian disini termasuk pendek-pendek, tidak sampai 2 meter anda bisa menjangkaunya, bahkan ada yang se lutut orang dewasa.
Lelah berkeliling, anda dapat beristirahat di pendopo-pendopo yang tersebar di kebun tersebut. Untuk melepas dahaga, anda dapat menikmati jus-jus buah yang tersedia di kios dalam pendopo tersebut, tapi ini hanya di akhir pekan. Yang menjaga di pendopo-pendopo tersebut ialah santri-santri sekitar yang dikaryakan oleh Warso Farm.
“Ketersediaan SDM yang melimpah di sekitar Warso Farm, jadilah kita bekerja sama dengan pesantren-pesantren sekitar untuk memberdayakan santrinya, untuk pembelajaran wirausaha juga. Jadi, pesantrennya berpesan agar setelah lulus punya keahlian, entah berkebun, atau berjualan hasil kebun,” kata Gatot, sambil lincah mengoperasikan mobil listrik patroli kebun.
Usai menelusuri jalan kita beristirahat di tempat bermain anak, seperti taman kanak-kanak yang tersebar di kebun durian. Ada kursi-kursi cantik, lengkap dengan permainan seperti perosotan dan jungkat-jungkit. Beberapa keluarga terlihat sedang memperhatikan anak-anaknya yang sedang bermain.!break!