Mau Makan Durian Langsung di Kebunnya? Ini Tempatnya...

By , Kamis, 4 Februari 2016 | 14:00 WIB

Varietas Durian

Gatot yang telah bekerja sejak 2004, bercerita bahwa kebun ini dimiliki oleh Soewarso Pawaka, seorang mantan tentara pelajar pada zaman kemerdekaan lalu menjadi TNI Angkatan Darat sebelum masa pensiunnya.

Tidak heran di banyak sisi kebun terdapat kata-kata mutiara penyemangat ala tentara, seperti ‘The Old Soldier Never Die, They Just Fade Away – Jend. Mc.Arthur (1942)’. Ini juga terlukis hingga ke varietas persilangan durian yang di temukannya, yaitu durian TGP singkatan dari Tentara Genie Pelajar.

Selain mengembangkan duriaan, kebun ini pun mengoleksi varietas-varietas langka yang sulit didapat sampai yang hampir punah. Seperti duren musang king, salah satu yang terbaik dari negeri Jiran.

Gatot mengakui sulitnya memperoleh bibit tersebut, karena bibit durian khas suatu negara tidak akan diberi ke negara lainnya. Sedangkan yang sudah langka ialah durian rancamaya, yang konon asli tumbuh di Bogor.

“Durian Rancamaya hampir tinggal nama, karena dulu sebelum dibudidayakan tanahnya sudah dibuat perumahan. Mungkin durian kurang menghasilkan dibanding bisnis perumahan buat sebagian orang, makanya dulu pohonnya diganti perumahan,” ujar Gatot.

Ia menambahkan bahwa, total varietas durian di dunia ada 27 jenis, dan Indonesia memiliki lebih dari 20 jenis. Di Kalimantan ada 20 jenis, di Sumatera ada 10 jenis, di Jawa ada 2 dan di pulau lain seperti Papua, dan Sulawesi terdapat masing-masing 1 jenis yang asli Indonesia.

“Indonesia hanya memiliki hasil varietas persilangan sebanyak 120, sedangkan Malaysia yang durian khasnya kurang dari 10 memiliki 240 hasil persilangan, juga Thailand memiliki 140 varietas hasil persilangan,” ujar Gatot.

Warso Farm sendiri memiliki varietas andalan yang sering diikutsertakan dalam perlombaan atau kompetisi durian. Yaitu durian matahari, bentuknya bulat nyaris sempurna dan besar seperti durian montong. Daging dan rasanya jangan ditanya, manis sudah pasti, tebal kulitnya seperti montong karena hasil kawin silang antara durian montong dan petruk.

Suasananya yang sejuk, tertutup rindangnya pepohonan durian membuat anda bisa lupa waktu. Belum lagi pemandangan yang lansung menghadap gunung salak, kebun ini memang berada di lembah kaki Gunung Salak. Buka mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB, pengunjungnya bisa mencapai ribuan ketika akhir pekan.