Berburu Kesempatan Langka Seumur Hidup

By , Kamis, 11 Februari 2016 | 19:00 WIB

Oleh karena itu, Moedji menilai, masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa harus pergi berburu ke pulau lain jika ingin menyaksikan keindahan GMT, minimal sekali sepanjang hidupnya.

“Kalau tidak aktif mengunjungi daerah yang dilintasi jalur GMT, orang yang tinggal di Jawa sekarang seumur hidup tidak akan pernah meyaksikan totalitas gerhana,” lanjutnya.!break!

Berdatangan

Wilayah daratan luas yang dilalui jalur GMT 9 Maret 2016 mendatang hanya di wilayah Indonesia. Sebagian besar jalur gerhana akan melintasi wilayah perairan mulai dari Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik atau Lautan Teduh.

Kondisi ini diyakini membuat Indonesia didatangi para pemburu gerhana dari seluruh dunia, baik yang datang sebagai wisatawan maupun peneliti.

Selain memotret proses gerhana, menurut Thimas, banyak peneliti akan mengamati korona Matahari dan perubahan geomagnetik dan ionosfer atmosfer Bumi selama GMT berlangsung. Sejumlah peneliti ilmu hayati juga akan terlibat mengamati perubahan perilaku hewan dan tumbuhan selama gerhana berlangsung.

Salah satu lokasi yang diperkirakan akan menjadi tujuan banyak pemburu gerhana dari dalam dan luar negeri adalah Maba, ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Kota itu menjadi incaran karena terletak di tengah lintasan gerhana dan berada di bagian paling timur wilayah daratan luas yang dilintasi jalur totalitas gerhana.

Lama totalitas gerhana matahari di Maba adalah 3 menit 20 detik. Itu adalah waktu totalitas gerhana terlama yang bisa diamati dari wilayah Indonesia. Totalitas gerhana terlama yang terjadi saat puncak gerhana, yaitu 4 menit 9 detk, terjadi di satu titik di tengah Samudera Pasifik.

Meskipun akses menuju Maba relative sulit dan infrastruktur pendukung pariwisata di daerah itu sangat terbatas, banyak pemburu gerhana bertekan menaklukan wilayah itu.

“Saya belum pernah ke Halmahera. Karena itu, perjalanan nanti akan jadi petualangan yang seru,” ungkap Wicak.