Inikah Senja Kala Twitter?

By , Jumat, 5 Februari 2016 | 13:00 WIB

Twitter mendorong berbagai revolusi, bahkan dalam arti sesungguhnya. Banyak yang menyebutnya sebagai revolusi 140 karakter. Twitter berjaya, membawa perubahan sosial dan cara orang berinteraksi dan berkomunikasi.

Namun, situs media sosial berlambang burung ini menunjukkan tanda-tanda kemunduran selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data yang dirilis oleh sebuah perusahaan analisis 7Park Data, jumlah pengguna Twitter, khususnya di Amerika, terus merosot.

Selama dua tahun terakhir, pencuit dari situs ini terus anjlok hingga sepertiganya. Data itu memang bertolak belakang dengan angka yang diklaim oleh Twitter sendiri, yang melaporkan ada kenaikan hingga 25 persen dalam periode yang sama.

Seperti dikutip dari laman Guardian pada 29 Januari, 7Park Data menyebutkan media sosial milik Twitter, Vine, juga mengalami kemerosotan. Jumlah pengguna aplikasi ini berkurang hingga hanya sekitar tiga perlima dari jumlah orang yang meng-install pada April 2014.

Pada bulan tersebut, Twitter terinstal di 36,1 persen perangkat mobile di Amerika Serikat menurut data 7Park Data. Adapun Vine terinstal di 5 persen perangkat.

Saat ini, angka itu merosot tajam. Jumlah aplikasi Twitter yang ter-install di perangkat mobile hanya mencapai 25 persen, sedangkan Vine 2,6 persen.

Jumlah pengguna aktif mingguan, pengguna yang membuka aplikasi setiap pekan, juga terus menurun. Angkanya dari 15 persen menjadi hanya 10,5 persen untuk Twitter dan dari 1,7 persen menjadi 0,8 persen untuk Vine.

Data pengguna di seluruh dunia juga bukan kabar baik bagi Twitter. Penetrasi Twitter merosot dari 30 persen menjadi hanya 22 persen saat ini.

Seperti dikutip dari laman Twitter, perusahaan ini melaporkan bahwa 80 persen dari pengguna (user) aktif memakai perangkat mobile untuk mengakses akunnya. 7Park Data mengambil data dari pengguna mobile sehingga hal itu menunjukkan bahwa penurunan angka install aplikasi di mobile cukup mewakili bahwa penggunaan Twitter secara umum menurun.!break!

Berdasarkan klaim Twitter sendiri, jumlah pengguna aktif mereka justru meningkat, bertolak belakang dengan rilis data dari 7Park Data. Pada April 2014, Twitter melaporkan 255 juta pengguna aktif bulanan, sedangkan laporan terbaru seperti dikutip dari laman Twitter menyebutkan sebanyak 320 juta pengguna.

Tokoh-tokoh berpengaruh dan lembaga-lembaga dunia juga masih memakai Twitter sebagai salah satu platform untuk menyampaikan pemikiran dan komunikasinya. Menteri, perdana menteri, hingga presiden masih banyak yang memiliki akun Twitter.

Menurut Guardian, ada sejumlah penjelasan mengenai terjadinya perbedaan data tersebut. Pertama, mungkin saja peningkatan jumlah pengguna seperti yang dilaporkan Twitter karena user enggan menginstal aplikasi mobile, tetapi memakai perangkat desktop. Pengguna seperti ini tidak muncul di 7Park Data data yang mendapat data dari pengguna perangkat mobile yang setuju membagi data penggunaan aplikasi mereka.

Kemungkinan lain, yang menjadi kabar buruk bagi Twitter, adalah bahwa pertumbuhan pengguna aktif bukan berasal dari pengguna sesungguhnya, manusia. Pengguna tumbuh bisa jadi berasal dari bot atau akun-akun otomatis.