Apakah Virus Zika Benar-benar Dapat Ditularkan melalui Hubungan Seksual ?

By , Jumat, 5 Februari 2016 | 18:00 WIB

Memang belum jelas bagaimana kemungkinan perpindahan virus ini melalui hubungan seksual."ini adalah sesuatu yang saya tidak pikir akan terjadi,"Kata Lobel, yang juga bekerja di Uganda Virus Research Insitute di Entebbe.

Lobel mengatakan dia tidak berfikir penularan melalui hubungan seksual terjadi dengan mudah, namun jika tidak, para pejabat kesehatan kemungkinan akan memiliki waktu yang lebih sulit untuk menghentikan virus ini.

Ini bukan pertama kalinya Zika telah ditularkan melalui hubungan seksual. Pada tahun 2008, seorang ilmuwan Amerika mempelajari virus nyamuk di Senegal, tenyata istrinya terinfeksi sebuah virus ketika ia kembali, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011.

Musso katanya juga melaporkan penularan melalui hubungan seksual adalah kasus yang jarang di Polinesia, meskipun ia berpikir bahwa Zika tetap penyakit utama yang dibawa oleh Nyamuk.

Baca juga : Virus Zika Sudah Menyebar ke 27 Negara

"Saya pikir ini berati kita perlu memberikan nasihat kepada para wisatawan untuk memiliki seks yang aman, " kata Dr. Davidson Hamer dari Boston University School of Public Health dan School of Medicine. "Sampao kita tahu lebih banyak berapa lama risiko ini setelah terinfeksi, kita perlu berhati-hati dalam aktivitas seksual, terutama untuk mereka yang berencana untuk hamil."

Dan saat ini sudah jelas bahwa virus Ebola tetap berada di dalam air mani dan dapat ditularkan selama enam bulan setelah tes darah .Virus ini mirip dengan Zika, termasuk demam berdarah dan West Nile yang sudah terlihat dapat bertahan di dalam cairan tubuh dan sebagian besar di dalam urin.

Air mani dan beberapa bagian lain dari tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang istimewa. Sangat sulit untuk tertular dengan virus, dan lebih sulit pula bagi tubuh kita untuk membersihkan mereka, kata para ilmuwan.

Jika Zika virus bisa dapat bertahan lama di dalam air mani, kemungkinan sementara di dalam urin bahkan air liru, meskipun tidak jelas apakah virus ini dapat ditularkan melalui kontak fisik, kata Hamer.

Hamer mengatakan bahwa Ia berpikir bahwa Zika mungkin selalu hadir di dalam cairan tubuh, sedangkan menurut Lobel, ia mengatakan bahwa peneliti harus mulai segera menguji cairan tubuh lainnya untuk menentukan tingkat penularannya.

"Kita tidak bisa berasumsi apa-apa kecuali kita sudah benar-benar menguji semuanya," katanya.

Menurut Lobel dan Hamer, agar kita tetap berhati-hati namun tidak panik. Ancaman terhadap Amerika dari Zika masih sangat rendah, meskipun wanita hamil harus menghindari perjalanannya ker daerah selatan serta menghindari hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang sudah atau baru saja kembali dari perjalanan dari daerah Selatan dalam dua minggu terakhir.

Baca juga : Ilmuwan Perkirakan Butuh 10 Tahun Temukan Vaksin Virus Zika