Godly Butchery: Penyiksaan Terkejam dari Abad Pertengahan di Inggris

By Galih Pranata, Senin, 13 Desember 2021 | 09:00 WIB
Godly Butchery yang mengerikan dilakukan di depan publik dengan menarik, menggantuk, menyayat dan menguliti pelaku. (Alamy/History Extra)

Nationalgeographic.co.id—Pengkhianatan merupakan bentuk kejahatan yang begitu keji di Inggris pada abad pertengahan. Perbuatan ini bertentangan dengan tatanan sosial, sehingga perlu hukuman menakutkan yang membuat pelakunya jera.

Seorang sejarawan bernama Rebecca Simon mengungkapkan detail metode hukuman yang mengerikan. "Eksekusi hanya diperuntukkan bagi pelakunya, yang merupakan eksekusi terburuk dari yang paling buruk," ungkap Rebecca Simon.

Ia mengungkapkan tentang eksekusi mengerikan yang terjadi di Inggris kepada History Extra, dalam artikel berjudul 'Godly butchery': the horrifying history of hanging, drawing and quartering, yang terbit pada 10 Desember 2021.

Pada 1241, seorang pria bernama William Marise, yang juga putra seorang bangsawan Inggris, dihukum karena kejahatan pembajakan. 

Hukuman ini dikenal sebagai 'Godly Butchery' atau 'tiga kematian'. "Hari ini, kami mengenali metode eksekusi yang mengerikan, hanya terjadi di Inggris, yang tampaknya identik dengan periode abad pertengahan seperti digantung, ditarik, dan dipotong-potong," imbuh Rebecca.

"Hukumannya mengerikan, ia harus dicabik-cabik di depan umum menjadi empat bagian," lanjutnya. William Marise, yang dieksekusi pada 1242, adalah orang pertama yang diketahui mendapat penyiksaan itu.