“Kami harus mengorbitkan seribu atau lebih pesawat luar angkasa, dan armada kolonial Mars akan pergi secara massal,” kata Musk.
Kunci utama rencana Musk yaitu menggunakan ulang berbagai pesawat luar angkasa berbeda sebanyak mungkin. Musk mengantisipasi agar masing-masing pendorong roket dapat digunakan ribuan kali, masing-masing tangki bisa digunakan ratusan kali dan masing-masing armada bisa digunakan 12 kali.
Untuk permulaan, ia membayangkan mungkin ada seratus manusia yang menempati satu pesawat antariksa, dan jumlah itu akan meningkat secara bertahap menjadi lebih dari 200.
Berdasarkan kalkulasi Musk, memindahkan sejuta manusia ke Mars akan membutuhkan waktu 40 hingga 100 tahun setelah pesawat antariksa pertama diluncurkan.
Tentu saja, ini bukan perjalanan satu arah. “Saya rasa sangat penting untuk memberikan pilihan bagi orang-orang untuk kembali,” kata Musk.
Kolonisasi Mars
Setelah mendaratkan pesawat ruang angkasa pembawa kargo tanpa awak di Mars yang dimulai dengan kapsul Red Dragon pada tahun 2018, Musk mengatakan fase kolonisasi manusia bisa dimulai.
Tentu saja, mendaratkan pesawat berat di planet dengan atmosfer tipis bukan hal yang mudah. Karena itu, Musk berencana untuk melanjutkan perkembangan retroroket supersonik yang dapat menurunkan pesawat ruang angkasa yang berat secara bertahap dan perlahan ke permukaan Mars.
Selain itu, melewati atmosfer Mars dengan kecepatan supersonik akan menguji material pesawat bahkan yang paling toleran terhadap panas sekalipun. Karena itu, bukan hal mudah untuk mendesain pesawat luar angkasa yang dapat bertahan dari panas ketika melintasi atmosfer Mars. Apalagi setelah mendarat dan mengisi bahan bakar, pesawat ini harus kembali ke Bumi untuk menjemput orang-orang selanjutnya.
Perjalanan pertama terutama akan bertujuan mengirimkan pasokan bahan bakar dan membangun depotnya di permukaan Mars. Setelah depot didirikan dan kargo diantar ke permukaan, pemukim pertama Mars harus menggali permukaan dan mengambil es terpendam yang menjadi sumber air dan bisa digunakan untuk membuat bahan bakar krio-metana.
Dengan demikian, pesawat antariksa antarplanet pertama mungkin akan tetap berada di Mars, dan mereka akan membawa sebagian besar kargo dan beberapa kru yang bertugas membangun dan memecahkan masalah: para penjelajah sejati.
“Apakah Anda siap untuk mati? Jika iya, maka Anda merupakan kandidat yang cocok untuk pergi ke sana,” kata Musk.
“Membangun pemukiman di Mars lebih seperti olahraga ketahanan daripada sprint,” pungkasnya.