5 Hal Menarik Seputar Gerhana Matahari Total

By , Minggu, 28 Februari 2016 | 12:00 WIB

Ketika totalitas, mata beradaptasi dengan gelap dan pupil terbuka penuh. Tapi ketika totalitas berakhir dan sinar Matahari kembali muncul, pupil tidak cukup cepat menutup sehingga cahaya Matahari yang tampak akan merusak / membakar kornea mata.

Kerusakan pada mata terjadi ketika pengamat melihat ke Matahari tanpa filter. Kerusakan berupa pengelihatan kabur dapat dialami selama beberapa jam hingga beberapa minggu, namun kerusakan permanen dan kebutaan bisa saja terjadi.

Cara aman melihat gerhana matahari

Untuk bisa menyaksikan Gerhana Matahari dengan aman, gunakan kacamata gerhana maupun teleskop yang sudah dilengkapi filter. Guna filter adalah untuk menyaring sebagian besar cahaya Matahari, sehingga cahaya yang diterima mata tidak berbahaya.

Selain kacamata gerhana dan teleskop, pengamat juga bisa melakukan proyeksi lubang jarum untuk mengamati gerhana matahari sebagian. Saat gerhana total, sila lihat tanpa penyaring. Saat Bulan meninggalkan Matahari, kenakan kembali kacamata gerhana atau teleskop yang sudah dilengkapi filter.

Pengaruh GMT pada Bumi

Saat Bulan menutupi Matahari, temperatur lokasi yang dilintasi gerhana di Bumi akan turun sesaat selama GMT berlangsung. Penurunan sekitar 3º Celsius. Pada saat temperatur turun, uap air jadi lebih mudah berkumpul sehingga pembentukan awan menguat.

Saat GMT terjadi, hewan akan berperilaku seakan malam tiba. Karena itu, hewan malam akan bersiap-siap ke luar dan hewan yang berkeliaran di siang hari akan bersiap tidur.

Untuk jangka pendek dan jangka panjang, tidak ada pengaruh apapun dari Gerhana Matahari total.