Menentukan Sudut Pandang Saat Memotret Gerhana Matahari

By , Senin, 7 Maret 2016 | 19:00 WIB

Tidak hanya langka, Gerhana Matahari total juga merupakan salah satu fenomena astronomi paling indah nan mempesona serta akan menghadirkan rasa takjub bagi yang memandangnya. Melihatnya dengan mata kepala akan menjadi pengalaman yang sangat mengesankan, namun jika kita bisa mengabadikannya dalam sebuah foto, tentu akan menjadi buah kenang-kenangan yang sangat menyenangkan. Lalu bagaimana cara mengabadikannya?  Lakukan persiapan dan pelajari tentang panjang fokus terlebih dahulu.

(Baca juga: Persiapan Awal Memotret Gerhana Matahari)

Kalkulasi Pasti Model-Model Foto GerhanaSecara umum kita dapat mengetahui tipe lensa apa saja yang akan kita butuhkan untuk memotret gerhana berdasarkan dari model-model foto gerhana yang kita inginkan. Namun, tentu kita membutuhkan kalkulasi pasti dan presisi untuk memastikan berapa tepatnya panjang fokus lensa yang kita butuhkan berdasarkan karakteristik khusus edisi gerhana yang akan kita dokumentasikan. Seberapa besar ukuran Gerhana Matahari yang terjadi dan seberapa luas area yang akan dilewati oleh gerhana sejak awal mula hingga berakhirnya fase gerhana?

(Baca juga: Amati Gerhana Matahari, Mengapa Tak Bisa Memakai Kacamata Hitam Biasa?)

Sehari-hari kita dapat melihat, Matahari begitu dominan kita rasakan. Cahayanya sangat terang, bersinar terik dan terasa panas. Matahari yang sedemikian terasa kuat nyatanya terlihat cukup kecil pada kubah langit. Seberapa kecil? Mari kita buat percobaan singkat. Ambillah sebuah uang koin dan ukur diameternya. Kalikan diameter koin tersebut dengan 110. Lalu letakkan koin tersebut sejauh jarak hasil perkalian tadi, relatif terhadap mata kita. Itulah ukuran Matahari yang terlihat di kubah langit. Cukup kecil bukan? Cobalah potret koin itu dari jarak yang persis sama dengan menggunakan kamera apapun yang telah dimiliki, baik itu kamera ponsel, kamera digital pocket atau kamera DSLR.

(Simak: Risiko Serius jika Nekat Memandang Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang)

Ambillah beberapa foto sebagai percobaan dan, jika tersedia, gunakan fasilitas zoom pada kamera untuk dapat membuat gambar uang koin tersebut menjadi lebih besar. Maksimalkan zoom pada lensa kamera dan ambillah fotonya. Perhatikan seberapa besar uang koin tersebut memenuhi frame foto pada kamera, maka itulah kemampuan zoom maksimal kamera tersebut. Gunakanlah teleskop jika hasil foto uang koin dirasa kurang besar.

(Fred Espenak, www.MREclipse.com)

Jika kita bisa mendapat akses lensa atau teleskop dengan panjang fokus yang tinggi, pada akhirnya terdapat batasan panjang fokus untuk menghindari bidang frame foto penuh dengan badan Matahari/bulan dan akhirnya melewatkan indahnya serabut korona yang terjadi saat fase total gerhana. Untuk menghindari hal ini, kita dapat mengacu pada tabel informasi Perbedaan Medan Pandang Pada Setiap Panjang Fokus yang terdapat pada Gambar 3 dan Gambar 5 di atas.!break!

Jika kita menggunakan Kamera dengan sensor FX, maka batasan panjang fokus sebelum lingkaran Matahari/Bulan memenuhi bidang frame foto adalah sekitar 2000 mm hingga 2200 mm. Sementara itu jika kita menggunakan kamera dengan sensor DX, maka batasan panjang fokusnya menjadi lebih besar karena efek Crop Factor atau Focal Length Multiplier, yaitu sekitar 1500 mm hingga 1700 mm.

(Baca juga: Seperti Inilah Langit Indonesia Saat Gerhana Matahari Total Minggu Depan)

Bahkan jika kita ingin mendapatkan foto korona Matahari yang lebih luas, batasan panjang fokus menjadi lebih besar. Korona Matahari bagian dalam masih bisa didapati dengan batasan panjang fokus yang telah disebutkan tadi, namun jika ingin melihat korona Matahari bagian luar sejauh satu sampai dua kali radius Matahari, batasan panjang fokus bisa dimulai dari 1000 mm untuk kamera FX dan 700 mm dengan kamera DX.

Sementara itu, bagaimana dengan model foto panorama Gerhana Matahari total? Lensa dengan batasan panjang fokus berapa yang bisa digunakan untuk bisa mendapatkan foto panorama gerhana yang bagus dan menarik? Untuk mengetahui hal ini, kita harus mengetahui sedikit tentang perhitungan astronomi dasar dan dinamika pergerakan benda langit.

(Baca juga: Dua Lokasi Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Yogyakarta)