Mi Instan, Lauk yang Memabukkan

By , Rabu, 16 Maret 2016 | 08:00 WIB

Sementara karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat oleh sistem pencernaan kita dan memberikan distribusi energi lebih merata sepanjang hari. Namun efek “bius” sugar-shot yang menenangkan itulah yang dirasakan hilang oleh para nasi-addict.

Mi instan jelas komponen utamanya terigu. Karbohidrat lagi! Proses pembuatannya, juga menggunakan minyak dalam jumlah yang sungguh generous. Bumbunya, proses pembuatan mi-nya, untuk menggoreng mi-nya sendiri sampai kering begitu. Proses bukan hanya dengan dryer, tapi banyak melibatkan komponen minyak sawit.

Masih ditambah dengan satu dosis shot lagi, yaitu MSG-shot! Monosodium Glutamate dalam jumlah yang juga generous menjadi pemeran utama kenapa mi instan begitu nikmat dan begitu nagih. 

(Baca juga : Air Rebusan Mie Instan Mengandung Lilin?)

MSG atau bumbu penyedap – sebenarnya penamaan yang salah kaprah – menjadikan syaraf pengecap kita merasakan nikmat sedap luar biasa.

Kenapa salah kaprah dengan nama “bumbu penyedap”? Karena sebenarnya MSG adalah “nerves-cheating-agent”, yang bertugas “menipu” syaraf pengecap kita untuk menyampaikan ke otak bahwa rasa yang dikecap itu nikmat sedap.

Nah, sebagai karbohidrat simple dengan tambahan minyak dan MSG, mi instan telah berhasil merebut hati dan lidah masyarakat Indonesia.