Remaja Asal Toba Ingin Tempe Dikenal hingga Antariksa

By , Jumat, 1 April 2016 | 09:00 WIB

"Raginya tumbuh atau tidak yang diukur melalui kekeruhan yang ditunjukkan gambar yang dikirim," ungkap Gilbert. Selain riset Gilbert dan rekan, dikirim pula eksperimen pengamatan pertumbuhan padi di antariksa oleh siswa Jakarta dan bandung. 

Hasil penelitian rencananya akan dipresentasikan di Annual Conference of the American Society for Gravitational and Space Research di Washington DC dalam bulan November 2016. Saputro mengatakan, eksperimen ragi dan padi adalah bagian dari eksperimen yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan dunia untuk mengetahui teknologi rekayasa yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia di ruang angkasa.

Penelitian pertumbuhan ragi penting bukan hanya karena bisa menghasilkan tempe. "Ragi dipilih karena proses fermentasinya akan menghasilkan etanol yang dapat digunakan sebagai antiseptik dan bahan bakar," kata Saputro.

(Baca juga : Wisata ke Ruang Angkasa Segera Dilakukan Tahun 2018)

Akan sangat menarik bila padi dan tempe nantinya benar-benar bisa dihasilkan di antariksa. "Jika kelak Indonesia bisa mengirim orang ke luar angkasa, astronot Indonesia bisa makan tempe dan nasi di sana," imbuh Saputro.