Tablet tersebut diterjemahkan oleh Asurologist A. Leo Oppenheim dalam Letters from Mesopotamia: The Official, Business and Special Letters on Clay Tablates from Two Thousand Years yang sudah tidak dicetak lagi pada tahun 1967.
Salah satu pelanggan Nanni, mengeluh pada Ea-nasir dan mengirim pesan berikut:
“Ketika Anda tiba, Anda berkata kepada saya: ‘Saya akan memberikan Gimil-Sin (bila sudah) ingot tembaga berkualitas baik.’ Kemudian Anda pergi tetapi tidak melakukan apa yang Anda janjikan kepada saya. Anda memasukkan batangan yang jelek di depan utusan saya (Sit-Sin) dan berkata, jika Anda ingin mendapatkannya, ambillah; jika Anda tidak ingin membelinya, pergilah..."
Baca Juga: Mengintip Tablet Tanah Liat Berumur 4.500 Tahun Asal Periode Elam
Tablet yang ditemukan di antara reruntuhan Ur itu kemudian dibeli oleh Museum Inggris pada tahun 1953. Tablet ini memiliki tinggi 11,6 sentimeter, lebar 5 sentimeter, tebal 2,6 sentimeter. Dengan kondisi sedikit rusak serta diterjemahkan dari bahasa Akkadia.
Kita kini mengetahui empat ribu tahun yang lalu, proses mengeluh tidak semudah sekarang. Anda tidak dapat mengirim email atau telepon singkat kepada perusahaan untuk mengeluh tentang fakta bahwa mereka kehilangan pesanan Anda.
Anda justru akan mendiktekan catatan kepada juru tulis dan proses yang dapat berlangsung beberapa jam. Kemudian sang juru tulis akan dengan susah payah mengukirnya di atas tablet tanah liat.
Tablet itu akan dibiarkan mengering dan dipercayakan kepada seorang pembawa pesan, yang diharapkan tidak akan menjatuhkannya atau menanganinya terlalu kasar serta menghancurkannya menjadi ratusan keping selama perjalanan. Seseorang harus membacakan tablet tersebut kepada penerimanya.