Keluhan Pelanggan Tertua Berasal dari 3.800 Tahun Silam, Seperti Apa?

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 16 Desember 2021 | 11:00 WIB
Dua tablet dari arsip pedagang Ur. Salah satunya adalah keluhan (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Di zaman sekarang, sebagian orang akan menelepon layanan pelanggan atau bahkan mengumumkannya kepada semua orang di media sosial jika tidak puas dengan produk yang diterima. Lantas, bagaimana kehidupan di zaman dulu ketika tidak mendapatkan produk yang sesuai? Ya, tampaknya meskipun berabad-abad telah berlalu, orang tidak banyak berubah.

Sangat jelas bahwa layanan pengaduan seperti sekarang lebih mudah, tetapi ada orang-orang yang gigih di masa lalu. Dia mengukir keluhannya di kedua sisi tablet tanah liat. Keluhan pelanggan pertama yang diketahui di dunia dikirim dari kota Ur, Mesopotamia selatan (Irak modern) sekitar 3.800 tahun yang lalu.

Hal ini dapat terlihat dalam tablet Babilonia lama dengan nomor inventaris 131236 yang dapat ditemukan di Museum Inggris di London. Tablet tersebut adalah tablet tanah liat dari seorang pria bernama Nanni yang memberi tahu Ea-nasir bahwa dia mengeluh bahwa bijih tembaga dengan kualitas yang salah dikirim dan pengiriman lain salah arah dan tertunda.

Dikutip Arkeonews, Ea-nasir adalah seorang pedagang terkemuka yang bergerak di bidang ingot tembaga. Rumah besarnya, yang terletak di kota Ur ditemukan selama penggalian awal abad ke-20 oleh arkeolog Inggris, Sir Leonard Wooley, dan lebih dari selusin tablet digali di situs tersebut. Tablet tersebut berisi ulasan pelanggan—dan banyak di antaranya tidak benar-benar bersinar.

Rupanya, Ea-nasir adalah pengusaha yang sangat buruk dan menerima banyak keluhan dari pelanggan yang marah.

Tablet tersebut diterjemahkan oleh Asurologist A. Leo Oppenheim dalam Letters from Mesopotamia: The Official, Business and Special Letters on Clay Tablates from Two Thousand Years yang sudah tidak dicetak lagi pada tahun 1967.

Salah satu pelanggan Nanni, mengeluh pada Ea-nasir dan mengirim pesan berikut:

“Ketika Anda tiba, Anda berkata kepada saya: ‘Saya akan memberikan Gimil-Sin (bila sudah) ingot tembaga berkualitas baik.’ Kemudian Anda pergi tetapi tidak melakukan apa yang Anda janjikan kepada saya. Anda memasukkan batangan yang jelek di depan utusan saya (Sit-Sin) dan berkata, jika Anda ingin mendapatkannya, ambillah; jika Anda tidak ingin membelinya, pergilah..."

Baca Juga: Mengintip Tablet Tanah Liat Berumur 4.500 Tahun Asal Periode Elam

Surat dari Nanni ke Ea-nasir yang mengeluh setelah pelayaran teluk bahwa bijih tembaga kadar yang salah dikirim, salah arah, dan penundaan pengiriman lainnya (British Museum via Arkeonews)

Tablet yang ditemukan di antara reruntuhan Ur itu kemudian dibeli oleh Museum Inggris pada tahun 1953. Tablet ini memiliki tinggi 11,6 sentimeter, lebar 5 sentimeter, tebal 2,6 sentimeter. Dengan kondisi sedikit rusak serta diterjemahkan dari bahasa Akkadia.

Kita kini mengetahui empat ribu tahun yang lalu, proses mengeluh tidak semudah sekarang. Anda tidak dapat mengirim email atau telepon singkat kepada perusahaan untuk mengeluh tentang fakta bahwa mereka kehilangan pesanan Anda.

Catatan keluhan paling terkenal dari Nanni kepada Ea-Nasir (British Museum via Arkeonews)

Anda justru akan mendiktekan catatan kepada juru tulis dan proses yang dapat berlangsung beberapa jam. Kemudian sang juru tulis akan dengan susah payah mengukirnya di atas tablet tanah liat.

Tablet itu akan dibiarkan mengering dan dipercayakan kepada seorang pembawa pesan, yang diharapkan tidak akan menjatuhkannya atau menanganinya terlalu kasar serta menghancurkannya menjadi ratusan keping selama perjalanan. Seseorang harus membacakan tablet tersebut kepada penerimanya.