Perilaku tertentu, seperti tertawa dan menguap dapat lebih mudah untuk ditularkan daripada demam yang terjadi di sekitar kantor Anda.
"Perilaku penularan" adalah fenomena terdokumentasi dengan baik dalam psikologi. Otak kita menanamkannya untuk interaksi sosial dan ikatan dengan orang lain. Meniru tindakan yang kita lihat dari orang di sekitar kita, adalah cara alami untuk berempati dan merasakan perasaan orang lain.
Berikut adalah contoh dari beberapa perilaku yang mungkin dapat menular atau ditularkan pada teman-teman atau rekan kerja.
Mengambil resiko
Hal ini mungkin menjelaskan bagaimana kelompok remaja laki-laki dapat melakukan hal-hal bodoh berisiko bersama.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh ahli saraf di California Institute of Technology menemukan bahwa setelah kita menyaksikan orang lain terlibat dalam perilaku berisiko. Misalkan risiko keuangan, seperti membuat taruhan dalam skenario perjudian. Kita pada gilirannya lebih cenderung untuk mengambil risiko yang sama.
"Temuan kami terutama memajukan pemahaman tentang bagaimana perilaku pengambilan risiko dapat dipengaruhi dengan mengamati agen lain secara pasif," kata Shinsuke Suzuki, seorang peneliti postdoctoral dalam ilmu saraf di institut dan co-penulis studi.
Menguap
Mungkin perilaku menular yang paling terkenal adalah menguap, bahkan anjing dapat tertular i pemiliknya. Menguap yang menular adalah tanda empati dan bentuk ikatan sosial.
(Baca : 6 Hal yang Anda Mungkin Tidak Tahu Tentang Menguap)
Tapi ada satu tipe orang yang tampaknya benar-benar kebal terhadap efek penularan dari menguap. Sebuah studi tahun lalu menemukan bahwa psikopat, yang kepribadian ditandai oleh ketidakmampuan untuk merasakan empati, tidak tertular menguap seperti orang lainnya.
Tertawa
Jika Anda sudah pernah ke kelas yoga tertawa, Anda tahu bahwa tertawa dapat sangat menular.