(Baca juga: Anda Kurang Tidur Semalam? Lakukan 7 Hal Ini)
Dalam studi terbaru, peneliti menemukan bahwa orang yang mendengarkan suara yang mereka kaitkan dengan memori akan lebih baik dalam menahan ingatan itu.
Dalam penelitian tersebut, peneliti meminta sekelompok relawan meletakkan ikon pada layar komputer di lokasi spesifik. Komputer diprogram untuk memainkan suara spesifik ketika tiap objek diletakkan. Setelah itu, para relawan diminta tidur siang. Peneliti memainkan kembali suara-suara dari beberapa ikon kepada satu kelompok, sementara kelompok lainnya tidak.
Orang-orang yang mendengarkan salah satu suara lebih mampu mengingat semua benda. Satu suara yang muncul dapat membantu memicu beberapa ingatan lain.
(Baca juga: Fakta dan Mitos Seputar Tidur Siang yang Harus Anda Ketahui)
Ternyata, inilah penjelasannya
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Berdasarkan rekaman electroencephalography (EEG) dan rekaman fisiologis yang dilakukan sewaktu tidur, terdapat dua tahap tidur yang nyata, yaitu : rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM).
Dalam tahap tidur NREM, terdapat fase tidur dalam atau tidur gelombang lambat. Ilmuwan meyakini, di fase inilah ingatan jangka pendek kita dipindahkan ke penyimpanan memori jangka panjang di dalam prefrontal cortex kita.
(Baca juga: Kenali Mitos-Mitos Seputar Tidur)
Dalam beberapa eksperimen di atas, ketika para peneliti mempelajari aktivitas gelombang pada relawan yang tertidur, mereka mendapati bahwa relawan yang terpapar suara saat tidur malam, entah itu kata-kata asing atau melodi gitar, cenderung menghabiskan tidur mereka dalam tahap tidur gelombang lambat.
Dengan kata lain, semakin banyak kita mendapatkan tidur gelombang lambat, semakin baik pula kita dalam mempelajari keterampilan baru dan mempertahankan memori penting.