Arkeolog Singkap Pelabuhan Dagang Asal 4.000 Tahun di Istanbul

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 17 Desember 2021 | 15:00 WIB
Pelabuhan fagang berusia 4000 tahun ditemukan di Istanbul. (Arkeonews)

Nationalgeographic.co.id—Pelabuhan perdangan berusia 4.000 tahun telah ditemukan di Istanbul. Penemuan ini ditemukan bersamaan dengan penggalian arkeologi yang dilakukan di semenanjung tengah Danau Küçükçekmece, Istanbul. Ini menunjukan lapisan budaya yang sangat penting.

Penggalian Bathonea, yang dipimpin oleh Şengül Aydıngün, menghasilkan data yang akan menjelaskan sejarah Istanbul. Sebagai informasi, Istanbul ditemukan oleh orang Yunani Kuno sekitar tahun 680 SM. Assoc. Şengül Aydıngün mengatakan bahwa area penggalian Bathonea mulai digunakan sejak dahulu dan memang merupakan kota pelabuhan yang berasal dari abad kedua sebelum masehi.

Aydıngün mengatakan telah mengamati pasir laut dan formasi tanah di atasnya. Setelah laut surut, terbentuklah lahan pertanian. Setelah pembentukan dua lapisan B, orang-orang datang dan mulai membangun struktur pertama.

Salah satu struktur ini adalah gereja Kristen, yang dihancurkan dan dibangun beberapa kali. Namun pada akhirnya, daerah di pelabuhan itu benar-benar ditinggalkan oleh warga akibat adanya gempa bumi di abad ke-11. “Di sini kami telah mengidentifikasi gempa bumi pada abad ke-6 dan ke-11,” kata Aydıngün seperti dikutip Arkeonews.

Para peneliti mengidentifikasi bahwa di pelabuhan ini sangat penting untuk Istanbul. Karena terdapat juga bahan peninggalan zaman perunggu menengah.

“Kami pikir ini adalah pusat perdagangan yang sangat penting. Tempat perdagangan sejak 3.500 atau 4.000 tahun dari hari ini,” kata Aydingun.

Arkeolog Dr. Haldun Aydıngün mengatakan, “Ketika kita melihat sistem dinding yang telah digali, terlihat bahwa itu bukan milik ke rumah atau kuil. Saya pikir kami sedang menggali gudang di sini. Kami juga menemukan banyak bahan timah di bagian bawah gudang."

Lapisan budaya yang sangat penting bagi Istanbul telah ditemukan di kota kuno Bathonea. (Arkeonews)

Barang-barang yang ditemukan disimpan di pelabuhan Bathonea saat melewati tengah area perdagangan antarbenua, tetapi tidak dapat dibawa ke pelanggan, tetap di sini.

Dr. Blazej Stanislawski yang berpartisipasi dalam penggalian arkeologi dari Universitas Wroclaw Polandia, mengatakan bahwa pelabuhan yang ditemui mungkin adalah pelabuhan terbesar dan terpenting di ibu kota Bizantium.

Sangat menarik bahwa itu adalah pelabuhan besar di dalam tembok. Kita juga tahu bahwa sejak abad ke-9 sampai abad ke-11, terdapat jalur perdagangan yang sangat penting terbentang dari Wilayah Rusia di Eropa Timur hingga Laut Hitam dan Konstantinopel sebelum wilayah Laut Baltik.

Baca Juga: Konstantinopel Berubah Jadi Istanbul Bukan Saat Direbut Sultan Ottoman