Pemindaian Kedua Makam Raja Tut, Buktikan Ada Ruangan Tersembunyi di Balik Dinding Makam ?

By , Sabtu, 2 April 2016 | 16:30 WIB
Teknisi bersiap untuk memindai dinding sebuah ruangan kecil, di sebelah ruang pemakaman yang penuh artefak spektakuler, di mana Raja Tut dibaringkan untuk beristirahat. (Kenneth Garrett / National Geographic)

Penuh dengan drama

Sejak teori Reeves ini menjadi santapan publik, makam Tut yang ditemukan dengan meriah pada tahun 1922 oleh Howard Carter, tiba-tiba menjadi tempat adegan baru drama. Selama enam bulan terakhir, berbagai ahli telah melakukan pekerjaan mereka di depan lukisan misterius pada dinding utara. Lukisan itu mendominasi makam seperti latar belakang untuk bermain.

Kembali ke drama bulan November 2015, Watanabe, pria yang lebih dari 40 tahun berpengalaman dengan radar (saat itu ia berusia 70 tahun) bekerja sendirian melakukan pemindaian.  Ia menyebutkan ciri-ciri makam yang dirasakan dalam bahasa Jepang, sembari menggerakkan mesin radar untuk disesuaikan dengan lantai.

Adegan drama pada Kamis lalu memiliki nuansa yang sama sekali berbeda. Berkenpas dan Turchik keduanya berusia tiga puluhan, bahkan memiliki usia gabungan enam tahun lebih muda dari Watanabe. Layaknya antena radar mereka, mereka tampak memililki tinggi yang kontras. Sebelum bepergian ke Mesir, mereka menguji peralatan dengan memindai kolom batu di Arboretum Nasional di Washington, DC. Mereka sangat berhati-hati terkait hasil yang didapatkan. Keduanya menjelaskan bahwa data akan dikirim ke ahli di Amerika Serikat dan Mesir untuk analisis.

Yasser ElShayeb, seorang profesor mekanika batuan di Universitas Kairo yang berpartisipasi dalam pemindaian, mencatat bahwa beberapa penyimpangan bisa dilihat di radar pada pandangan pertama. "Kami tahu, ada beberapa anomali," katanya pada konferensi pers, "tapi tidak jelas seratus persen bahwa ada sesuatu yang di sana

Drama investigasi makam Tutankhamun memuncak seiring dengan iklim politik dan ekonomi Mesir. Kurang dari dua minggu sebelum pemindaian terakhir, sepuluh anggota kabinet lepas dari jabatannya, termasuk mantan Menteri Barang Antik, Eldamaty. Perubahan ini secara luas dianggap sebagai cerminan dari tekanan ekonomi pemerintah Mesir.

Eldamaty hadir pada pemeriksaan hari Kamis, dan ia tampak lega tidak lagi bertanggung jawab. Ketika ditanya berapa lama ia menjabat sebagai menteri, dia tertawa dan berkata,”Satu tahun, sembilan bulan, dan enam hari."

(Baca pula : Arkeolog Percaya telah Menemukan Tempat Pemakaman Rahasia Nefertiti)

Ia juga mengungkapkan bahwa telah ada lima Menteri Barang Antik sejak revolusi Mesir, dimulai pada bulan Januari 2011 lalu. "Saat ini merupakan waktu yang sangat sulit untuk menjadi menteri," katanya. "Saya senang meninggalkan posisi saya, karena pengganti saya adalah salah satu orang yang terbaik."

Di tengah semua kegiatan ini, orang yang pertama kali menginspirasi penyelidikan, tampak tegang dan lelah. "Aku seperti orang-orang di seluruh dunia. Aku sedang menunggu informasi lebih lanjut," kata Reeves. Ia melanjutkan, "Arkeologi, bagi saya, masih jadi hal menarik. Apa yang harus kita lakukan sekarang adalah, menggabungkannya dengan teknologi abad ke-21. "

Investigasi ini, sebagian didukung oleh National Geographic Society, yang juga didokumentasikan secara khusus dalam National Geographic Channel untuk premier global musim semi ini.