Fisikawan Deteksi Cadangan Air Rahasia di Ngarai Terbesar Tata Surya

By Utomo Priyambodo, Jumat, 17 Desember 2021 | 12:00 WIB
Model digital Valles Marineris, ngarai terbesar di Tata Surya. (ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum))

Nationalgeographic.co.id—Sebuah cadangan air rahasia dari ngarai terbesar di Tata Surya sejauh yang diketahui hingga saat ini, telah ditemukan. Sebuah sistem ngarai yang luas yang secara dramatis meninggalkan bekas luka di wajah Mars diyakini menyimpan cadangan air yang tersembunyi itu.

Jumlah hidrogen yang luar biasa tinggi telah terdeteksi di jantung ngarai sepanjang 4.000 kilometer itu. Ngarai itu dikenal sebagai Valles Marineris dan dijuluki juga sebagai Grand Canyon of Mars. Para astronom mengetahui hal ini berkat data baru dari instrumen Fine Resolution Epithermal Neutron Detector (FREND) milik ESA-Roscosmos ExoMars Trace Gas Orbiter.

Temuan ini menunjukkan bahwa, pada kedalaman hingga satu meter di bawah permukaan, tanah di wilayah tersebut kaya akan air, baik yang terikat dalam mineral atau sebagai es air bawah permukaannya. Temuan ini berpotensi menawarkan cara baru untuk air di planet yang tampaknya sangat gersang itu.

"Dengan Trace Gas Orbiter, kami dapat melihat ke bawah hingga satu meter di bawah lapisan berdebu ini dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di bawah permukaan Mars – dan, yang terpenting, menemukan 'oasis' kaya air yang tidak dapat dideteksi dengan instrumen-instrumen sebelumnya," kata fisikawan Igor Mitrofanov dari Space Research Institute dari Russian Academy of Sciences di Russia yang menjadi penulis utama studi baru atas temuan ini.

"FREND mengungkapkan area dengan jumlah hidrogen yang luar biasa besar di sistem ngarai Valles Marineris yang kolosal: Dengan asumsi hidrogen yang kita lihat terikat menjadi molekul air, sebanyak 40 persen material dekat permukaan di wilayah ini tampaknya adalah air," papar Mitrofanov seperti dilansir Science Alert.

Kita tahu ada air di Mars. Kita bisa melihatnya, di kutub-kutubnya yang dingin, air terikat seperti es. Namun di ekuator, kondisinya terlalu hangat untuk membentuk es air di permukaan.

Ada kemungkinan bahwa air dapat ditemukan di bawah permukaan, tetapi pencarian sebelumnya oleh satelit-satelit Mars lainnya hanya menemukannya di garis lintang yang lebih tinggi.

Alih-alih memetakan cahaya di permukaan Mars, FREND justru bekerja dengan mendeteksi neutron. Hal ini memungkinkannya untuk melihat kandungan hidrogen tanah Mars hingga satu meter di bawah permukaan, kata para peneliti. FREND telah melakukan pengamatan pada permukaan tanah planet merah ini antara Mei 2018 dan Februari 2021, tampaknya telah dilakukan.

Baca Juga: Studi Baru: Air Ternyata Pernah Mengalir di Arabia Terra, Mars

Area Valles Marineris di Planet Mars. (NASA)

"Neutron-neutron dihasilkan ketika partikel-partikel berenergi tinggi yang dikenal sebagai sinar kosmik galaksi menyambar Mars; tanah yang lebih kering memancarkan lebih banyak neutron daripada yang lebih basah, sehingga kita dapat menyimpulkan berapa banyak air di dalam tanah dengan melihat neutron yang dipancarkannya," kata fisikawan Alexey Malakhov yang juga dari Space Research Institute.

"Kami menemukan bagian tengah Valles Marineris penuh dengan air - jauh lebih banyak air daripada yang kami perkirakan. Ini sangat mirip dengan daerah permafrost Bumi, di mana es air secara permanen bertahan di bawah tanah kering karena suhu rendah yang konstan."

Wilayah hidrogen tinggi di Mars itu kira-kira seluas Belanda. Di wilayah Mars ini, mineral biasanya mengandung sangat sedikit air, sehingga para peneliti percaya bahwa zat tersebut kemungkinan berupa es air di bawah permukaan.

Namuan bagaimana air itu bisa bertahan masihlah menjadi misteri. Kondisi tekanan dan suhu di ekuator Mars seharusnya menghalangi pembentukan cadangan air tersebut. Mungkin ada beberapa kombinasi kondisi geomorfologi yang tidak diketahui di Valles Marineris yang memungkinkan, seperti endapan terisolasi yang tidak merata yang telah ada selama beberapa waktu, atau sudut dan orientasi lereng yang curam.

Penyelidikan lebih lanjut akan diperlukan untuk mengetahui dengan tepat apa yang sedang terjadi. Bukan hanya kondisi yang memungkinkan adanya air khatulistiwa di Mars, tetapi untuk memastikan bentuk air tersebut.

Meneliti hal ini lebih lanjut bisa sangat bermanfaat. Sebab, simpanan air dalam bentuk seperti lapisan es mungkin, seperti yang telah kita temukan di Bumi, telah mengawetkan fragmen beku kehidupan mikroba, atau molekul organik yang pernah ada di Mars.

Laporan ats temuan ini telah diterbitkan di jurnal Icarus. Penemuan ini juga merupakan kemungkinan menarik untuk eksplorasi Mars. Setiap misi Mars yang diawaki kemungkinan akan mendarat di dekat khatulistiwa. Air yang mungkin ditemukan tidak jauh di bawah permukaan itu akan menjadi aset yang luar biasa, baik untuk tujuan eksplorasi, maupun untuk tugas vital menjaga manusia yang bergantung pada air agar tetap hidup.

Baca Juga: Robot Penjelajah NASA Mengunjungi Panorama Baru nan Indah di Mars

Tentu saja penemuan ini juga membuat para ilmuwan semakin tertarik untuk mengunjungi Valles Marineris yang tidak biasa dan mempesona itu. Valles Marineris adalah ngarai terbesar di Tata Surya kita.

"Hasil ini benar-benar menunjukkan keberhasilan program bersama ESA-Roscosmos ExoMars," kata fisikawan Colin Wilson dari Badan Antariksa Eropa.

"Mengetahui lebih banyak tentang bagaimana dan di mana air ada di Mars saat ini sangat penting untuk memahami apa yang terjadi pada air Mars yang dulu berlimpah, dan membantu kami mencari lingkungan yang layak huni, kemungkinan tanda-tanda kehidupan masa lalu, dan material organik dari masa-masa awal Mars."

Baca Juga: Pemandangan Indah di Planet Mars: Kawah Beku hingga Gunung Api Raksasa