"Mengejutkan, kaktus bisa mengontrol glikemik (kurang dari 140 mg/dl) yang jarang terjadi ketika konsumsi obat konvensional untuk menurunkan gula darah," kata Swapan.
Serat dan pektin bisa meminimalkan penyerapan gula dalam perut dan usus sehingga gula darah terkontrol. Selain itu, juga melindungi hati dari oksidasi dengan meningkatkan sensitivitas insulin.
4. Menurunkan berat badan
Ekstrak kaktus yang dijadikan suplemen dapat membantu penurunan berat badan karena bertindak sebagai diuretik. Dalam sebuah penelitan pada tikus 2010, konsumsi suplemen kaktus menurunkan berat badan sebanyak 20 persen. Hasil baiknya, ekstrak kaktus tidak menguras mineral tubuh dan justru memberikan efek antioksidan.
5.Melindungi sel otak
Kaktus Nopal dipercaya memiliki sifat antiinflamasi. Dengan begitu, para peneliti percaya kaktus bisa mengurangi kerusakan radikal bebas pada sel-sel otak.
Kandungan quercetin, dihydroquercetin, dan quercetin tri-metil eter efektif melindungi sel otak pada tikus berdasarkan penelitian tahun 2003. Sebagai antioksidan aktif, kaktus dapat menangkal pembentukan radikal bebas dalam sel-sel otak.
6.Menangkal sel kanker
Daun kaktus juga sebagai antioksidan dipercaya dapat membantu melindungi sel-sel sehat dari kerusakan oleh radikal bebas. Dalam sebuah penelitian tahun 2009, para peneliti mengevaluasi efek dari daun kaktus pada sel yang diekstrak dari payudara, prostat, usus besar, dan kanker hati.
Fitokimia dalam daun kaktus ditemukan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Para peneliti akan melakukan studi in vivo atau pada manusia untuk memastikan efek konsumsi daun kaktus.