Mendengar kata "kaktus", yang terlintas adalah sebuah tanaman di gurun. Tanaman berduri ini biasanya juga hanya menjadi tanaman hias di rumah. Bahkan, tanaman ini dijauhi karena durinya yang tajam jika tersentuh.
Tetapi, kaktus ternyata bisa dimakan, meski tak semua jenisnya bisa dikonsumsi. Makanan kaktus sudah sangat populer di beberapa negara di Amerika Latin, seperti Meksiko. Ada puluhan jenis kaktus yang digunakan untuk makanan.
Tak sekedar bisa dimakan, di balik durinya yang tajam, kaktus ternyata menyimpan berbagai manfaat kesehatan. Berikut, manfaat kaktus seperti dikutip dari Medical Daily.
1. Mengurangi efek buruk karena mabuk
Minum minuman keras sampai mabuk bisa berefek buruk bagi tubuh. Makan kaktus ternyata bisa membantuk mengurangi efek buruk karena mabuk.
Kaktus bermanfaat sebagai antioksidan dan mengandung vitamin C, E, A, zat besi, kalsium, hingga karotenoid yang membantu meredakan peradangan dalam tubuh.
"Ini mengandung flavonoid dan fenolik, suatu fitokimia yang banyak ditemukan dalam tanaman untuk obat. Fitokimia bersifat antioksidan," ujar dokter spesialis pengobatan kanker integratif di Atlanta, Jonathan Stegall.
Penelitian konsumsi kaktus untuk mengatasi orang-orang yang konsumsi alkohol berlebihan pernah dilakukan tahun 2004 di New Orleans.
2. Menurunkan Kolesterol
Jenis kaktus Nopal yang juga dikenal kaktus pir berduri dinilai dapat menurunkan kadar Kolesterol karena mengandung serat dan pektin. Para peneliti Prancis pernah melakukan penelitian di tahun 2007 mengenai dampak daun kaktus terhadap 68 pasien yang menderita sindrom metabolik.
Setelah empat minggu, LDL atau Kolesterol jahat dan trigliserida menurun, sementara HDL atau Kolesterol baik meningkat. Kaktus juga dipercaya dapat menurunkan risiko sakit jantung.
3. Menurunkan gula darah
Kabar baik untuk pengidap diabetes. Kaktus pir berduri juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi pasiendiabetes tipe 2. Seorang ahli gizi dan kebugaran, doker Swapan Banerjee mengatakan, daun kaktus atau buahnya bisa mengobatidiabetes.
"Mengejutkan, kaktus bisa mengontrol glikemik (kurang dari 140 mg/dl) yang jarang terjadi ketika konsumsi obat konvensional untuk menurunkan gula darah," kata Swapan.
Serat dan pektin bisa meminimalkan penyerapan gula dalam perut dan usus sehingga gula darah terkontrol. Selain itu, juga melindungi hati dari oksidasi dengan meningkatkan sensitivitas insulin.
4. Menurunkan berat badan
Ekstrak kaktus yang dijadikan suplemen dapat membantu penurunan berat badan karena bertindak sebagai diuretik. Dalam sebuah penelitan pada tikus 2010, konsumsi suplemen kaktus menurunkan berat badan sebanyak 20 persen. Hasil baiknya, ekstrak kaktus tidak menguras mineral tubuh dan justru memberikan efek antioksidan.
5.Melindungi sel otak
Kaktus Nopal dipercaya memiliki sifat antiinflamasi. Dengan begitu, para peneliti percaya kaktus bisa mengurangi kerusakan radikal bebas pada sel-sel otak.
Kandungan quercetin, dihydroquercetin, dan quercetin tri-metil eter efektif melindungi sel otak pada tikus berdasarkan penelitian tahun 2003. Sebagai antioksidan aktif, kaktus dapat menangkal pembentukan radikal bebas dalam sel-sel otak.
6.Menangkal sel kanker
Daun kaktus juga sebagai antioksidan dipercaya dapat membantu melindungi sel-sel sehat dari kerusakan oleh radikal bebas. Dalam sebuah penelitian tahun 2009, para peneliti mengevaluasi efek dari daun kaktus pada sel yang diekstrak dari payudara, prostat, usus besar, dan kanker hati.
Fitokimia dalam daun kaktus ditemukan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Para peneliti akan melakukan studi in vivo atau pada manusia untuk memastikan efek konsumsi daun kaktus.