Fenomena Langit Bulan Mei 2016

By , Kamis, 5 Mei 2016 | 09:00 WIB

14 Mei — Bulan Perbani AwalBulan akan tenggelam tengah malam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran planet-planet.

22 Mei — Bulan PurnamaSaatnya bermandikan cahaya Bulan sepanjang malam. Bulan akan terbit pukul 18:01 WIB dan tenggelam pukul 06:26 WIB. Bulan Purnama yang terjadi di bulan Mei akan tampak lebih kecil dari biasanya karena Bulan baru saja meninggalkan titik terjauhnya dari Bumi. Artinya, Bulan purnama terjadi saat berada dekat titik apogee atau yang sering disebut sebagai Bulan mikro atau Bulan mini. Kebalikan dari Bulan super yang terjadi saat Bulan di titik perigee.

29 Mei – Bulan Perbani AkhirBulan terbit tengah malam dan tenggelam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Peristiwa

6 Mei — Hujan Meteor Eta Aquarid

Dimulai tanggal 19 Maret – 28 April, hujan meteor Eta Aquarid akan mencapai puncak tanggal 6 April pukul 03.00 dini hari. Bulan yang sedang memasuki fase Bulan Baru akan memberikan pengamat kesempatan untuk menikmati kehadiran hujan meteor Eta Aquarid tanpa gangguan cahaya Bulan. Tapi untuk bebas dari polusi cahaya, menjauhlah dari area perkotaan.

Hujan meteor Eta Aquarid akan tampak datang dari rasi Aquarius yang terbit tengah malam. Hujan meteor Eta Aquarid yang berasal dari sisa komet Halley akan tampak di langit malam dengan jumlah metero sekitar 40 meteor per jam.!break!

6 Mei — Bulan di perigeeBulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 357800 km.

8 Mei — Konjungsi Aldebaran dengan BulanBulan dan bintang aldebaran hanya terpisah 0,5º di rasi Taurus. Pengamat dapat menikmati pasangan ini setelah Matahari terbenam di ufuk barat.

9 Mei — Konjungsi inferior MerkuriusMerkurius, planet terdekat dengan Matahari berada di antara Matahari dan Bumi. Bagi pengamat di Bumi, Merkurius sedang mengalami konjungsi inferior sedangkan jika ada pengamat di Merkurius, maka, Bumi-lah yang sedang beroposisi. Pada saat Merkurius mengalami konjungsi inferior, planet ini juga akan mengalami transit, melintas “menggerhanai” Matahari selama 7,5 jam. Pengamat di Indonesia tidak akan dapat menikmati fenomena ini karena Matahari sudah terbenam saat Merkurius memulai transit pada pukul 18:12 WIB.

14 Mei — Konjungsi Regulus dengan BulanBulan dan bintang Regulus terpisah 2,5º di rasi Leo. Keduanya akan tampak sejak Matahari terbenam sampai Bulan terbenam pada pukul 00:40 WIB.

15 Mei — Konjungsi Jupiter dengan BulanJupiter akan berada 2,2º dari Bulan. Keduanya terbit hanya berselang 3 menit. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 13”17 WIB disusul Jupiter 3 menit kemudian. Pengamat bisa menikmati kehadiran pasangan Bulan – Jupiter setelah Matahari terbenam sampai keduanya terbenam pukul satu dini hari.