Butuh Booster Vaksin Untuk Menangkal Serangan Omicron yang Parah

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 21 Desember 2021 | 10:00 WIB
Omicron merebak. Para ilmuwan berpendapat bahwa solusi untuk mencegah infeksi dan penyakit keras yang dihasilkan, perlu ada booster vaksin. (RAW PIXEL LTD)

Nationalgeographic.co.id - Hampir satu bulan sudah varian corona yang baru dilaporkan pertama kali dari di Afrika Selatan merebak. Varian bernama omicron itu dilaporkan telah muncul di beberapa negara, termasuk Indonesia, dan membuatnya dikategorikan sebagai variant of concern (VOC) oleh WHO.

Para ilmuwan di Bostwana dan Afrika Selatan (dua negara yang pertama kali mendeteksi varian itu) sepakat, bahwa omicron dapat menyebar lebih cepat dari delta. Sementara UK Health Security Agency secara resmi menyatakan bahwa vaksin tidak dapat melindungi infeksi omicron seperti varian terdahulu.

Sementara virologi Alex Sigal dari Africa Health Research Institute di Durban, Afrika Selatan, melaporkan perlindungan dari vaksin COVID-19 yang ada sebenarnya tidak sepenuhnya hilang. Tetapi perlu ada dosis tambahan (booster) demi meningkatkan kekebalan terhadap omicron. Penelitian itu dipublikasikan 8 Desember 2021.

Dalam makalahnya, ia bersama timnya menemukan bahwa serum (bagian darah yang mengandung antibodi) pada 12 orang penerima Pfizer-BioNTech, ternyata 40 kali lebih kuat melawan omicron dibandingkan strain virus corona sebelumnya.

Laporan itu juga serupa dengan hasil yang dipublikasikan Pfizer dan BioNTech dalam rilis di tanggal yang sama. 

"Meskipun dua dosis vaksin mungkin masih menawarkan perlindungan terhadap penyakit parah yang disebabkan oleh jenis Omicron, jelas dari data awal ini bahwa perlindungan ditingkatkan dengan dosis ketiga vaksin kami," terang  Albert Bourla Chief Executive Officer, Pfizer.