Kunjungan Obama ke Hiroshima Memicu Perdebatan

By , Sabtu, 28 Mei 2016 | 18:00 WIB

“Tujuh puluh satu tahun yang lalu, kematian jatuh dari langit dan dunia berubah," kata Presiden setelah peletakan karangan bunga.!break!

Obama tampak muram saat ia meletakkan karangan bunga, menurunkan kepalanya dan berhenti sejenak dengan mata tertutup sebelum membiarkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meletakkan karangan bunganya.

"Mengapa kita datang ke tempat ini, ke Hiroshima? Kita datang untuk merenungkan kekuatan mengerikan yang terjadi di masa lalu.  Kita datang berkabung untuk yang tewas," katanya.

Dome di Horoshima pasca bom atom 1953 (Tsuneko Sasamoto via Boredpanda.com)

Apa yang dilakukan Obama itu merupakan sebuah upayanya untuk menampilkan agenda perlucutan senjata nuklir, yang membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Pertamaian pada 2009.

Obama telah mengatakan bahwa ia menghormati semua orang yang tewas dalam Perang Dunia II, tetapi tidak akan meminta maaf atas pengeboman itu.

Kota Nagasaki terkena bom nuklir kedua pada 9 Agustus 1945, dan Jepang menyerah enam hari kemudian.

Mayoritas warga AS melihat pemboman itu sangat perlu untuk mengakhiri perang dan menyelamatkan jutaan nyawa, meskipun beberapa sejarawan mempertanyakan pandangan itu.

"Saya datang, pertama dan terutama, untuk mengingat dan menghormati puluhan juta nyawa hilang selama Perang Dunia II,” kata Obama.

“Hiroshima mengingatkan kita bahwa perang, tidak peduli penyebab atau negara yang terlibat, menghasilkan penderitaan dan kerugian yang luar biasa, terutama untuk warga sipil tak berdosa,” kata Obama seperti dirilis surat kabar Asahi Shimbun,Jumat ini.

Sebelumnya Gedung Putih berdebat apakah waktunya tepat untuk Obama berkunjung ke Hiroshima, yang dinilai tabu selama puluhan tahun. 

Salah satu agenda KTT G-7 di Jepang adalah terkait dengan upaya perlucutan senjata nuklir.