El Nino sepanjang tahun 2015-2016 kemungkinan telah mencapai akhirnya. Suhu tropis Samudera Pasifik, pertukaran angin, awan dan pola tekanan semuanya turun kembali hingga mendekati normal. Walaupun demikian, dampak El Nino di seluruh dunia masih terasa.
Perubahan terbaru suhu Samudera Pasifik telah sebanding dengan penurunan pada akhir El Nino tahun 1998, berbeda pada akhir tahun 2010 lalu suhu tetap terasa hangat. Keadaan ini menunjukkan bahwa pendinginan laut akan terus berlanjut, dengan sedikit kesempatan tingkat El Niño kembali tinggi dalam waktu dekat.
El Niño tahun 2015-2016 akan mengalami penurunan dari tiga peristiwa El Niño terkuat sejak tahun 1950. Setiap El Niño berbeda, tetapi biasanya semakin kuat El Nino tersebut, semakin besar dampak global yang dialam. Sepanjang tahun 2015-16 tak terkecuali, dengan efek luas terasa di seluruh dunia.
El Niño juga menambah daftar panjang tren pemanasan global, tercatat tahun 2015 sebagai tahun terpanas selama peradaban. Namun, ada perkiraa lain bahwa 2016 akan menjadi lebih panas masih, mencatat rekor baru. Berikut dampak El Nino di beberapa kawasan.
Australia
El Niño sering terjadi, namun tidak selalu. El Nino sering dihubungkan dengan kekeringan di Australia. Pengaruh pengeringan El Nino tahun 2015-2016 berdasarkan suhu yang sangat hangat di Samudera Hindia. April hingga Agustus curah hujan di atas rata-rata turun di pedalaman Australia Barat, New South Wales dan Victoria timur.
Awan yang lebih sedikit dan kurangnya hujan tropis berkontribusi paling parah untuk peristiwa pemutihan karang Great Barrier Reef.
Kombinasi dari panas dan curah hujan yang rendah memulai musim kebakaran, dengan terjadinya lebih dari 70 peristiwa kebakaran di Victoria dan 55 kebakaran di Tasmania selama Oktober. Kondisi kekeringan di Tasmania juga mengakibatkan ratusan kebakaran yang dimulai oleh petir pada pertengahan Januari 2016. Kebakaran merusak daerah yang luas dari Tasmanian Wilderness World Heritage, termasuk daerah hutan hujan dan rawa, yang mungkin tidak melihat api selama berabad-abad.
!break!
Pasifik
Di Papua Nugini, kekeringan dan salju menyebabkan kegagalan panen dan kekurangan pangan. Tanaman pokok ubi jalar di dataran tinggi rusak parah akibat salju bulan Agustus dampak dari El Niño yang mengurangi waktu malam dengan menutupi langit. Dampak El Nino juga menghancurkan tanaman liar yang biasanya dimakan sebagai sumber cadangan makanan.
Vanuatu, Fiji, Kepulauan Solomon, Samoa dan Tonga mengalami kekeringan yang memburuk. Kepulauan di dekat Equator seperti Kiribati dan Tuvalu memiliki hujan yang intens hingga menyebabkan banjir, serta permukaan air laut lebih tinggi karena perairan menghangat dan pertukaran angin yang lemah.
Asia