Jejak El Nino di Berbagai Belahan Dunia

By , Selasa, 7 Juni 2016 | 09:00 WIB

Di Filipina, kekeringan dinyatakan terjadi di 85% dari provinsi. Indonesia mengalami kekeringan terburuk dalam 18 tahun terakhir. Kebakaran hutan menyebabkan kualitas udara yang buruk di daerah tetangga termasuk Singapura, Malaysia, Thailand Selatan dan Filipina Selatan.

Di Cekungan Mekong, hujan yang tertunda mengurangi produksi beras, dengan pengurangan yang signifikan di Vietnam. Di Thailand, kekurangan air yang parah menyebabkan penjatahan air dan penanaman padi tertunda. Pemerintah Thailand menurunkan proyeksi untuk ekspor beras dua juta ton. Hal ini menyebabkan beberapa negara Afrika meningkatkan impor mereka, takut kenaikan harga.

Harga minyak sawit naik karena pasokan menjadi terbatas karena kekeringan di Malaysia dan Indonesia. Pada bulan April 2016, gelombang panas mencapai rekor suhu nasional untuk Thailand, Laos dan Kamboja.

Bagian utara China mengalami kekeringan di tahun 2015. Curah hujan di Cina selatan bertahan hingga paruh kedua tahun 2015, banjir dan tanah longsor terjadi di sepanjang Lembah Sungai Yangtze. Curah hujan Desember ke Februari di China sekitar 50% di atas normal. Pada bulan Mei 2016, hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di provinsi Guangdong China.

Di India, curah hujan terjadi di bawah rata-rata selama bulan Juni-September. Ini menyebabkan pasokan beras, jagung, kapas dan gula di tahun 2015 berkurang. Bahkan, pertandingan kriket dalam Indian Premier League mesti dipindahkan dari Mumbai, Pune dan Nagpur karena terbatasnya air. Rekor panas mempengaruhi utara dan barat negara itu pada bulan Mei, menetapkan rekor nasional baru 51 ? di Phalodi.

Sebaliknya, beberapa bagian selatan India memiliki kondisi sangat basah, dengan memecahkan rekor hujan dan banjir meluas di Chennai pada bulan November dan Desember. Kota ini menerima lebih dari 300mm curah hujan pada 1 Desember 2015; hari terbasah di lebih dari satu abad.

!break!

Sungai Colorado sekarang benar-benar mengering di pasir delta, memutus hubungan alirannya dengan Teluk California di Meksiko. Dapatkah sungai masih disebut sungai ketika semua airnya hilang? (Foto: Pete McBride)

Amerika Tengah dan Selatan

Peru mengalami banjir dan tanah longsor pada awal tahun 2016. Hujan lebat menyebabkan lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal. Di Ekuador, banjir dan tanah longsor merusak properti dan produksi udang.

Lebih dari 150.000 orang diungsikan dari daerah banjir di Paraguay, Uruguay, Brazil, dan Argentina pada bulan Desember 2015. Beberapa ahli telah mengaitkan banjir akibat El Nino sebagai celah penyebaran wabah penyakit yang dibawa nyamuk seperti virus Zika.

Pada bulan Januari 2016, Argentina mengalami wabah belalang terburuk sejak tahun 1954, menyusul hujan deras dan suhu menghangat. Hujan lebat kembali terjadi di Argentina dan Paraguay pada bulan April 2016, menyebabkan kerugian pertanian besar.

Sebaliknya, Kolombia mengalami kekeringan dan kebakaran hutan, yang menyebabkan kerusakan parah pada tanaman dan mendorong harga pangan, menyebabkan kekurangan gizi di beberapa daerah. Pada bulan November 2015, PBB memperingatkan bahwa 2,3 juta orang akan membutuhkan bantuan pangan di Amerika Tengah.