Nationalgeographic.co.id—Berbagai peninggalan masa lampau didapat dari penggalian di kota kuno Aizanoi, Turki. Kali ini, para ahli menemukan patung marmer manusia setengah dewa (demi-god) Hercules atau Heracles dalam mitologi Yunani di situs yang terletak di distrik Çavdarhisar, bagian barat provinsi Kütahya.
Penggalian ini dipimpin oleh Profesor Gökhan Coşkun, kepala Departemen Arkeologi Universitas Dumlupınar, Turki. Dilansir dari Hurriyet Daily News, sang ahli menyatakan bahwa patung itu sesuai dengan tipologi dalam literatur arkeologi, “Hercules yang beristirahat” atau resting Hercules.
“Meskipun bagian kepala tidak terpelihara, kita dapat dengan mudah memahami bahwa itu adalah (patung) Heracles berdasarkan kulit singa di atasnya,” ujar Profesor Gökhan Coşkun.
Kota kuno Aizanoi berasal dari tahun 3000 SM dan dianggap sebagai salah satu kota metropolitan pada masa itu dengan bangunan sejarahnya seperti teater, stadion, Kuil Zeus, Agora dan aliran Penkalas. Gökhan Coşkun menyatakan bahwa sebagian besar dinding dermaga Penkalas telah digali dan mereka masih menemukan berbagai potongan pahatan di dasar sungai.
“Heracles adalah putra dewa Zeus dan manusia fana dalam budaya Yunani kuno. Dia dikenal sebagai semi-dewa dan setelah beberapa saat dia menjadi dewa. Kuil-kuil dibangun untuknya,” jelas Gökhan Coşkun.
“Namanya adalah 'Hercules' di zaman Romawi. 'Hercules istirahat' adalah jenis yang digunakan di banyak tempat di dunia kuno. Saat ini, ada patung Heracles jenis ini di berbagai belahan dunia, tetapi kami menemukan patung Heracles jenis ini untuk pertama kalinya di Aizanoi,” lanjutnya.
Melansir Greek Reporter, sosok Heracles ini sering digambarkan mengenakan kulit singa setelah membunuh Singa Nemea, salah satu pekerjaan besar yang pernah dilakukan. Diketahui, ketika Heracles tumbuh dewasa, dia harus melayani Eurystheus (anak Zeus dan Hera) dan juga menderita karena dendam Hera.
Adapun eksploitasi pertamanya adalah mencekik dua ular yang dikirimkan untuk membunuh Heracles di buaiannya. Pembunuhan singa Nemea sendiri merupakan salah satu dari 12 pekerjaan yang dibebankan oleh Eurystheus.
Sebelum ditemukannya patung Heracles ini, di situs tersebut telah ditemukan kepala patung Aphrodite dan Dinonysus. Kepada Anadolu Agency, Gökhan Coşkun menjelaskan bahwa temuan tersebut sangatlah penting. Karena temuan patung kepala dewi cinta dan kecantikan serta dewa anggur ini menunjukkan bahwa budaya politeistik Yunani kuno ada untuk waktu yang lama tanpa kehilangan pentingnya di era Romawi. Beliau menambahkan dengan adanya temuan ini mungkin ada bengkel patung di wilayah tersebut.
Pada bulan Agustus lalu di kota kuno Aizanoi telah ditemukan patung dewi Yunani kuno, Hygieia. Sosok ini dikenal sebagai dewi kesehatan dan kebersihan. Seperti yang kerap didapat pada patung-patung yang digali di Turki, bagian kepala patung itu, hilang.
Baca Juga: Catatan Sejarah tentang Penggunaan Anggur dalam Budaya Yunani Kuno
“Situasi ini membuat kami berpikir bahwa mungkin ada beberapa konstruksi dan bangunan yang berhubungan dengan kultus kesehatan di Aizanoi selama era Romawi,” tutur Gökhan Coşkun, kala itu.
Lebih lanjut mengenai kota kuno Yunani ini, pemukiman di Aizanoi telah dikenal sejak Zaman Perunggu. Selama periode Helenistik kota ini berpindah tangan antara Kerajaan Pergamus dan Kerajaan Bitinia, sebelum diwariskan ke Roma pada tahun 133 SM.
Bangunan monumentalnya berasal dari Kekaisaran awal hingga abad ke-3. Diketahui setelah abad ke-7 kota ini mengalami kemunduran. Namun, sisa-sisa dari periode tersebut masih terpelihara dengan baik. Kota kuno Aizanoi dimasukkan dalam. Daftar Tentatif Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2012 lalu.
Baca Juga: Menelisik Brazen Bull, Eksekusi Paling Bengis Asal Yunani Kuno