Penemuan Makam Filistin di Israel Ungkap Misteri Terbesar Alkitab

By , Selasa, 12 Juli 2016 | 18:00 WIB

Satu dari misteri terpenting dan terdalam alkitab akan segera terungkap.

Para arkeolog menemukan sebuah pemakaman milik bangsa Filistin untuk pertama kalinya, dimana di sana terkubur 200 tubuh manusia. Dan bersama mereka mungkin akan menolong memberikan titik terang dari orang-orang paling misterius dalam alkitab.

Para ilmuwan mengatakan bahwa bangsa yang muncul dalam alkitab tidak muncul sebagai bangsa Filistin -- menemukan orang-orang yang terkubur bersama dengan perhiasan dan minyak wangi. Mereka akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan titik terang dari temuan mereka ini.

Penelitian ini mungkin akan cukup untuk membuat kita kembali berpikir untuk menggunakan kata 'filistin' yang mengacu pada orang-orang tak berbudaya yang tidak cukup mengerti tentang seni.

"Bangsa Filistin memiliki sejumlah pemberitaan yang buruk dan mungkin akan menghilangkan banyak mitos," kata Lawrence Stager, seorang arsitek yang memimpin ekspedisi yang menemukan pemakaman itu sejak 1985.

Sampai kini, pengertian terbanyak mengenai bangsa Filistin yang paling banyak kita tahu datang dari peninggalan mereka. Tetapi sekarang, untuk pertama kalinya kita menemukan sisa-sisa tubuh mereka.

"Setelah sekian dekade mempelajari peninggalan bangsa Filistin, akhirnya kami berhadapan langsung dengan orang-orang itu," ujar Daniel M. Master, profesor arkeologi di Wheaton College, dan salah satu pemimpin dari ekskavasi. "Dengan penelitian ini kami akan semakin dekat dengan rahasia mereka yang terkunci."

Para arkeolog terus melakukan penelitian dari rahasia ini selama 3 tahun sampai akhir penggalian mereka karena sebuah bahaya unik bagi dunia arkeologi pada kehidupan modern Israel saat ini: mereka tidak ingin memicu protes dari kaum Yahudi ultra-Orthodoks, jelas Master.

"Kami telah mengigit lidah untuk waktu yang lama," katanya.

Dulu, kaum ultra-Ortodoks melakukan demonstrasi atas ekskavasi jenasah manusia yang ditemukan, dan berargumen bahwa jenasah tersebut adalah Yahudi dan itu sangat menganggu dan mengundang masalah keagamaan mereka.

Tim Stager menggali ke dalam hingga 3 meter (10 kaki) untuk menemukan makam itu, dimana mereka menemukan bahwa makam tersebut digunakan seabad kemudian sebagai kebun anggur bangsa Roma.

Para pekerja membersihkan debu yang menyelimuti tulang putih kerangka orang Filistin yang diketahui telah terkubur 3000 tahun lamanya.

Wadah dengan hiasan yang ditemukan di makam tersebut dipercayai berisi minyak wangi. Beberapa tubuh masih mengenakan kalung dan anting. Yang lainnya membawa senjata.

Para arkeologi juga menemukan bekas kremasi, dimana tim mengatakan bahwa hal tersebut sangat jarang dilakukan dan mahal pada periode itu, dan sejumlah wadah juga berisi tulang belulang bayi.

"Kehidupan kosmopolitan di sini lebih elegan dan duniawi dan terhubung dengan bagian lain dari timur Mediterania," ujar Stager, menambahkan mengenai perbedaan kontras antara gaya hidup pedesaan bangsa Israel yang tinggal di bukit hingga bagian timur.

Para arkeolog dan ahli alkitab telah alam mempercayai bahwa bangsa Filistin datang ke daerah Aegean, berdasarkan keramik yang ditemukan dalam exkavasi situs Filistin.

Tetapi para ahli alkitab berdebat mengenai dimana tepatnya daerah Aegean dimana bangsa Filistin berasal: Yunani, Pulau Crete atau Cyprus, atau Anatolia, yang kini diketahui sebagai negara Turki.

Tulang-tulang tersebut mungkin memiliki jawabannya, ujar arkeolog Yossi Garfinkel, seorang ahli Israel yang saat itu tidak ikut berpartisipasi dalam penggalian. Ia menyebutkan bahwa makam itu merupakan penemuan yang sangat signifikan.

Pengglian maan tersebut pun memberikan titik terang mengenai penguburan bangsa Filistin.

Bangsa Filistin meletakan botol parfum dekat dengan wajah orang yang mereka makamkan. Di dekat kaki, mereka meletakan wadah seperti tempat untuk minyak, anggur, atau makanan. Dalam sejumlah kasus, para arkeolog menemukan jenasah terkubur bersama kalung, gelang, anting, bahkan cicin jari kaki. Beberapa lainnya dikubur bersama dengan senjata mereka.

"Ini adalah bagaimana bangsa Filistin memperlakukan kematian mereka, dan ini adalah kode yang akan mengungkapkan segalanya," kata akrkeolog Adam Aja yang turut berpartisipasi dalam penggalian.

Temuan yang berasal dari makam tersebut dipajang pada Minggu di pameran Israel Museum yang diadakan di Rockfeller Archeological Museum, Jerusalem.