Cacing Menakjubkan
Kejutan terbesarnya adalah keberadaan blood-red worm atau cacing darah merah yang ditemukan dalam gua. "Disana terdapat neraka cacing yang sangat banyak!" kata Norm Pace, profesor microbiologi di University of Colorado Boulder.
Cacing-cacing kecil hidup bersama bergerombol di lantai gua, dimana mereka hidup dengan memakan bakteri yang hidup di tempat basah, ujar Pace.
Mereka berwarna sangat merah, terlihat seperti cacing Riftia yang ditemukan di lubang laut terdalam, dimana di sana juga kaya akan kandungan Hidrogen Sulfat. pace mempelajari kehidupan pada daerah-daerah seperti itu dan mengharapkan ekosistem gua memiliki kesamaan. Namun ternyata tidak. Cacing laut rupannya memiliki struktur yang spesial yang disebut dengan trophosomes yang berisi bakteri yang mampu bertahan hidup dalam hidrogen sulfat, yang biasa mereka hirup. Cacing itu mengandalkan bakteri untuk melakukannya, sehingga Pace sangat terkejut, tim belum menemukan rumah spesial untuk bakteri dalam cacing gua belerang itu.
Untuk warna cacing gua yang merah menyala itu, mungkin datang dari hemoglobin tingkat tinggi yang berhubungan dengan perlindungan cacing dari hidrogen sulfat. Steinmann dan rekan-rekannya mendeskripsikan cacing itu dalam jurnal Zootaxa.
Mereka menamai cacing itu Limnodrilus sulphurensis, sebagai penghormatan atas kekuatan belerang yang menjadi dasar dari rantai makanan di lingkungan mematikan itu.