Dari 9 Subspesies di Dunia, Ini 6 Jenis Harimau yang Masih Hidup

By , Jumat, 29 Juli 2016 | 21:00 WIB

Dunia sebenarnya memiliki sembilan subspesies yang tersebar di Asia, dari daratan Turki hingga ke Rusia dan Indonesia. Namun kini yang tersisa enam subspesies saja di dunia.

Terdapat tiga subspesies yang telah punah dari dunia ini yaitu Harimau Kaspia, Harimau Sumatera, dan Harimau Bali. Di Indonesia sendiri, Harimau Jawa dan Harimau Bali terakhir kali diketahui keberadaanya akhir tahun 1930-an dan 1970-an.

Berikut adalah keenam subspesies dari harimau yang masih hidup di dunia.

1. Harimau Amur / Siberia (Panthera tigris altaica)

Harimau ini masuk dalam kategori terancam punah. Harimau Amur merupakan salah satu spesies kucing yang terbesar di dunia, karena ukurannya yang mencapai 3,3 meter dengan berat 300 kg.

Bulu harimau Amur panjang dan memiliki lapisan lemak yang tebal. Hal tersebut diperlukan oleh sang harimau untuk bertahan pada musim dingin.

Dibanding subspesies lainnya, warna harimau Amur lebih pucat dengan belang cokelat. Habitat aslinya berada di Rusia Timur Jauh.

2. Harimau Bengal / India (Panthera tigris tigris)

Harimau ini merupakan subspesies dengan jumlah populasi terbanyak di dunia, yaitu 1800 ekor. Panggilan dari harimau ini adalah 'Royal Bengal Tiger' karena merupakan satwa nasional negara India dan Bangladesh.

Mereka memiliki bulu berwarna oranye dengan belang hitam yang tegas. Kuping mereka berwarna hitam dengan bintik putih serta ekor yang panjang.

Harimau putih yang kita kenal merupakan bagian dari subspesien harimau bengal. Warna putih yang ia miliki karena pengaruh gen resesif.

Suara auman harimau Bengal mampu terdengar hingga radius 3 km. Dalam mitologi India, harimau ini merupakan tunggangan Dewi Durga.

3. Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti)

Diperkirakan populasi harimau ini mencapai 700-1225 ekor. Penyebaran harimau ini terdapat di enam negara yaitu Thailand, Kamboja, Cina, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Tubuh dari Harimau Indochina memiliki varian warna oranye kemerehan dengan warna putih di bagian perutnya.

Keberadaan harimau ini sedikit tergeser karena pesatnya pembukaan lahan yang mampu membuat semakin terisolasinya populasi harimau itu dan aktivitas pemburu liar.

Bau urin dan kotoran yang ditinggalkan oleh harimau ini merupakan kode yang hanya bisa diterjemahkan oleh harimau lain sebagai penanda batas wilayah.Di Vietnam, harimau adalah salah satu satwa yang dihormati.

4. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

Seperti namanya, harimau Sumatera merupakan satwa endekmi Pulau Sumatera. Satwa ini merupakan harimau terkecil dibandingkan subspesies lainnya.

Ukuran tubuh Harimau Sumatera adalah 2,5 meter dengan berat 140 kg. Tubuhnya yang belang membantu harimau ini untuk berkamuflase di antara alang-alang dan rumput.

Harimau ini merupakan spesies payung, dimana dengan melindungi harimau ini, secara tidak langsung juga melindungi spesies lainnya yang hidup di habitat yang sama.

5. Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis)

Harimau Cina Selatan diyakini sebagai subspesies asal (stem tiger) dari subspesies harimau lain. Hal ini didasari karakteristik morfologisnya yang berbeda dan primitif seperti harimau purba.

Satwa ini memiliki bentuk rangka kepala yang berbeda. Terdapat cekungan mata yang lebih dalam dan sedikit tonjolan di belakang lehernya.

Dari ke-enam subspesies harimau di dunia, harimau Cina Selatan memiliki populasi terendah yaitu hanya beberapa ekor yang masih hidup di alam liar.

Kepercayaan Cina menyebutkan bahwa tanda di dahi harimau menyerupai simbol "Wang"(?), yang berarti raja. Harimau memiliki peranan penting dalam kebudayaan cina. Salah satu dari arah mata angin dilambangkan oleh harimau putih dari Barat (X? F?ng Bái H?), sementara Dewa Cai Shen sering digambarkan menaiki harimau hitam.

6. Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni)

Harimau Malaya merupakan subspesies termuda, dimana identifikasinya sebagai subspesies terpisah baru diakui pada tahun 2004. Terdapat sekitar 490 ekor harimau dewasa di alam bebas.

Satwa ini hidup di hutan tropis dan subtropis lembab di Thailand Selatan dan Semenanjung Malaysia. Di Malaysia sendiri, harimau mendapat julukan Pak Belang atau Datau Harimau.

Di Malaysia, mangsa alami harimau sendiri adalah babi hutan, rusa Sambar, dan mamalia ukuran sedang lainnya seperti kijang.