Hal tersebut yang menybabkan kegiatan menyelam menjadi sangat berbahaya.
"Satu alasan mengapa ini menjadi sangat berbahaya, karena kandungan oksigen yang sangat terbatas," ujarnya. "Dan terkadang air mengandung unsur belerang."
Penyelam yang berpengalaman bisa saja melakukan perjalanan itu, ujar van Hengstum. Dalam kasus lain, para peneliti menempatkan kapal mereka di bagian kanan permukaan lubang biru tersebut, dan mengirimkan peralatan kebawah untuk mengetahui kedalaman, temperatur, kandungan oksigen, dan faktor lainnya.
Boush dan van Hengstum meneliti batuan sedimen yang ada di dalam lubang untuk mengetahun informasi dari keadaan lingkungan yang lama dan perubahan iklim serta fosil.
Dragon Hole yang ada di Cina Selatan kemungkinan memiliki lingkungan yang sama dengan lubang di kepulauan Bahama. Banyak lubang yang dibanjiri air asin selama masa glasial ketika tingkat laut rendah.
Lubang di kepulauan Bahama memiliki dinding dari batuan karbonat dengan ketebalan 2000 kaki. Beberapa batuan karbonat dibentuk oleh organisme terumbu karang yang mengeluarkan kalsium karbonat sebagai struktur pelindung. Kalsium karbonat berasal dari berbagai tempat, salah satunya alga berkapur, bahkan kotoran ikan.