Upaya Kolaborasi untuk Mencegah Tenggelamnya Kota-kota Pesisir

By National Geographic Indonesia, Jumat, 24 Desember 2021 | 21:12 WIB
Bermatapencaharian sebagai nelayan, warga Kampung Tambakrejo tidak punya banyak pilihan. Kondisi pesisir yang tak layak membuat mereka harus lebih jauh keluar mencari ikan. (Hafidz Novalsyah)

 

Oleh Didi Kaspi Kasim

Nationalgeographic.co.id—Kita adalah penerus Homo sapiens, yang hadir di muka planet ini 200.000 tahun silam. Kita bertahan hidup hingga hari ini melalui kemampuan untuk bekerja sama. Munculnya pertanian pada 10.000 tahun lalu mengubah gaya hidup manusia yang sebelumnya menggantungkan hidup pada kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan dari tumbuhan liar. Saat ini, ada beragam populasi manusia dengan beragam cara penghidupan, bahasa, agama, dan bentuk kerja sama. Aspek-aspek unik dari pola makan, sejarah kehidupan, dan reproduksi manusia menjadikan kerja sama sebagai elemen penting dalam kehidupan manusia. Sejarah manusia telah menjelaskan begitu baik bagaimana kita dapat beradaptasi dan mengatasi tantangan kehidupan di Planet ini. Pola kehidupan dan reproduksi manusia terus berubah diikuti dengan berubahnya pula kondisi Bumi tempat kita bergantung hidup. Bumi yang semakin sesak telah mengubah tatanan masa depan. Tantangan-tantangan pun bermunculan. Bumi tak lagi mengatur bagaimana manusia beradaptasi kepada lingkungannya. Sebaliknya, kini kita memasuki epos ketika manusia yang menentukan bagaimana tatanan dan lanskap Planet ini di masa depan. Sepanjang perjalanan berkereta Jakarta-Semarang, saya menyaksikan sawah dan kebun mengisi pemandangan. Bentang alam nan hijau itu sedang menghadapi tantangan yang luar biasa. Iklim yang berubah dan gencarnya manusia yang lapar akan lahan baru untuk memuaskan kebutuhan.