Rempah-rempah Terbaik di Tahun 2016

By , Sabtu, 13 Agustus 2016 | 07:00 WIB

Persebaran cepat truk makanan dan masuknya imigran di mana-mana, selera makanan orang Amerika akhirnya semakin meningkat. Bahkan sekarang, nenek-nenek tahu tentang Sriracha (saus sambal khas Thailand), paprika asap, dan serbuk Adas.

Salah satu pola hidup sehat adalah mengonsumsi sedikit gula, lemak dan garam. Ini sedikit banyak mempengaruhi kita dalam mencari penganti bahan-bahan tersebut dengan sesuatu yang lebih sehat, namun masih tetap enak.

The Plate National Geographic meminta rekomendasi pada pasangan suami istri, Ivan Fitzgerald dan Monica Grover dari tim Bazaar Spices di Washingotn DC. Keduanya memaparkan rempah-rempah apa saja yang akan menjadi tren di tahun 2016. Inilah beberapa prediksi dari mereka :

Aji Amarillo

Setelah beberapa ratus tahun mengonsumsi makanan hambar (tidak termasuk Cajun dan Tex-Mex), perburuan terhadap lada terpedas telah menjadi suatu kompetisi bagi para penikmat makanan dalam mencari sensasi. Sebenarnya ada alasan ilmiah rasa pedas membara terasa begitu baik, itu seperti melepaskan endorfin untuk meringankan rasa sakit. Lihat video ini di bawah dari reaksi kimia pedasnya Sriracha.

Hanya saja, Sriracha telah memiliki pesaing baru untuk mahkota kepedasannya. Fitzgerald menyarankan Anda masukkan aji amarillo, lada panas berwarna kuning-oranye kecil yang telah digunakan selama berabad-abad di Peru.

Aji amarillo terasa seperti seperti buah dari cabai lainnya, namun masih memberikan sensasi pedas yang panas. “Jika ada cabai memiliki rasa seperti sinar matahari, aji amarillo lah itu,” editor digital majalah Saveur, Max Falkowitz mengibaratkan rasa dari aji Amarillo dalam artikel di Serious Eats beberapa tahun lalu.

Aji amarillo dan cabai dari Peru lainnya menjadi tulang punggung negara ini dalam hal masakan. Aji amarillo ditemukan di Causa Relleno con Pollo. Di Amerika Serikat sendiri, aji amarillo baik dikonsumsi dalam bentuk kering atau dalam bentuk pasta.

Khmeli Sunnerli

Khmeli suneli, campuran rempah-rempah khas dari Georgia, melengkapi rasa pada daging dan apa pun yang disentuhnya. (Becky Harlan)

Sulit melafalkannya ? Bacalah seperti ini, KOO-MELLY SUE-NELLY.

“Kita memiliki rempah ala India dan Persia sebagai tren hiper-lokal berikutnya,” kata Fitzergerald.

Makna dari rempah-rempah sangat spesifik berdasarkan lokasi geografis mereka. Seperti halnya di Republik Georgia, di mana racikan bumbu yang ajaib untuk dilafalkan ini berasal.

Khmeli sunnerli merupakan bumbu klasik untuk kebab dan minuman ala Georgia. Ini bumbu dengan rasa yang asam dan pedas yang kuat, mencerahkan apapun yang digosokkan padanya.

Schizandra berries

Ini adalah buah-buahan berwarna merah mawar yang memiliki rasa tajam, biasanya digunakan dalam masakan di Cina. Buah ini desebut juga Five taste berry atau "lima rasa berry," karena menggabungkan lima rasa (asam, asin, manis, pahit, pedas).

Dalam bentuk kering, buah ini dinikmati dalam bentuk teh selama berabad-abad di Cina asli dan daerah terdekat di Rusia, di mana ia tumbuh anggur. Menurut review dari penelitian Soviet selama 40 tahun terakhir schizandra berry dapat meningkatkan kesehatan dan vitalitas, serta daya tahan tubuh.

Manfaat kesehatan bukanlah satu-satunya alasan berry ini menjadi populer tahun ini. Fitzgerald mengatakan bartender datang dari seluruh kota untuk menemukan buah ini untuk membuat rasa pahit buatan sendiri untuk bahan bakar pada koktail lah yang justru membuatnya akan terkenal.