Sesekali tangan-tangan mereka membelai lembut peliharaannya. Jika sudah begini mereka tak ingat anak-istri di rumah. Entah sejak kapan kegiatan ini berlangsung, persidangan ayam jago nyaris tak pernah absen.
Baca Juga : Tiga Kuliner Lezat di Semarang Ini Amat Sayang Dilewatkan
Oei Tiong Ham
Riwayat Oei Tiong Ham ibarat lakon anak wayang. Lahir 1866-1924, dari orangtua asal Cina daratan, Oei Tjie Sien, dan besar sebagai Raja Gula dengan delapan istri dan puluhan anaknya.
Pada masa jayanya, Oei Tiong Ham dikenal sebagai milyarder Asia Tenggara. Kerajaan bisnisnya melebar hingg di beberapa negara Asia dan Eropa. Kekayaanya antara lain berasal dari monopoli cukai candu dari pemerintah kolonial Belanda.
Tatkala negara Republik Indonesia masih muda, firma Oei Tiong Ham - Kian Gwan - dinasionalisasi oleh pemerintahan Soekarno sekitar 1961. Sejak itu riwayat konglomerasinya di Indonesia meredup. Kantornya yang terakhir didesain oleh Ir. Liem Bwan Tjie, masih berdiri kokoh di jalan Hoogenorpstraat atau Kepodang.